Apa sih Skin Barrier? Mari Cari Tahu!

Author -; Editor dr. Jennie Novita
Last updated on Mar 11, 2022
Skin barrier adalah lapisan terluar dari tubuh yang secara terus menerus akan terpapar oleh stimulus lingkungan. Fungsi kulit dipelihara oleh dua hal yang penting yaitu keseimbangan kadar air pada stratum korneum dan lipid pada permukaan kulit. Fungsi skin barrier dari epidermis memungkinkan metabolisme biokimia normal, dan melindungi kulit dari kekeringan dan faktor berbahaya eksternal.

Bagaimana ya tanda dan penyebab kerusakan skin barrier itu?

Tanda nya ada kemerahan, rasa nyeri, kering, gatal, terasa panas dan bisa mengelupas.

Penyebab nya bisa dikarenakan skincare dan juga diluar skincare. Penyebab di luar skincare biasanya karena genetik, cuaca, paparan sinar uv, stress, obat-obatan, dan penyakit tertentu. Sedangkan penyebab karena skincare disebabkan karena over cleansing, over exfoliating dan skip sunscreen.

Cara memperbaiki skin barrier yang rusak bisa dengan cara ini :

  1. Gunakan gentle cleanser
  2. Cari moisturizer dengan komponen humektan, oklusif dan emollient
  3. Gunakan sunscreen dan tetap sun avoidance
  4. Stop eksfoliasi atau bahan-bahan yang dapat mengiritasi kulit untuk sementara waktu seperti retinol, vitamin C, dan yang lain-lain (sesuaikan dengan kebutuhan kulit)
  5. Kurangi produk skincare yang digunakan: minimal skincare dan fokus ke basic.
  6. Harus sabar dengan proses nya karena untuk pemulihan membutuhkan waktu
  7. Jika tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan, pergi ke dokter.

Gunakan pelembap dengan 3 komponen :

- Humektan adalah bahan yang larut dalam air dengan kemampuan mengikat air yang tinggi. Beberapa contoh humektan yang sering digunakan gliserin, sorbitol, sodium hyaluronate, urea, propilen glikol, asam hidroksi-α dan gula.

- Emolien seperti squalene, dimetikon/silikon, seramid, lemak nabati, fatty alcohol dan lemak hewani.

- Oklusif adalah bahan yang dapat mencegah penguapan air dengan membentuk lapisan (oklusif). Beberapa contoh oklusif yang biasa digunakan adalah parafin, squalene, dimetikon/silikon, lanolin, beeswax, hidrokarbon, lilin, petrolatum, silikon, dan fosfolipid sterol.

Referensi :

Lubis, I. M. (2020). Pengaruh Skin Barrier Aloe Vera dan Olive Oil Terhadap Pencegahan Incontinence Associated Dermatitis Pada Pasien Imobilitas di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Thesis. Medan : Universitas SUmatera Utara