Bekas Jerawat / Luka
Author dr. Jennie Novita Solihin;
Last updated on May 09, 2021
Apa yang menyebabkan bekas jerawat?
Lesi jerawat yang terinfeksi dan meradang dapat merusak pori-pori dan jaringan di sekitarnya sehingga sering meninggalkan bekas luka setelah sembuh.
Bekas jerawat dapat menyerupai 2 tipe : bekas luka di mana terjadi perubahan bentuk kulit atau perubahan warna.
- BEKAS LUKA – PERUBAHAN BENTUK
Bekas luka dapat dibagi menjadi 2 kategori: atrofik dan hipertrofik. Bekas jerawat atrofik terlihat masuk ke dalam akibat kehilangan jaringan, sementara bekas jerawat hipertrofik terjadi akibat penyembuhan yang abnormal sehingga menimbulkan jaringan berlebih. Bekas luka atrofik lebih umum terjadi daripada bekas luka hipertrofik atau keloid dengan rasio 3: 1.
Dalam kategori tersebut, terdapat empat jenis luka:
-
- Ice pick scar : mencakup 60% dari bekas luka jerawat yang berbentuk lubang sempit dan dalam sehingga terlihat seperti pori-pori besar. Ia biasanya berkembang akibat infeksi (seperti jerawat kistik) yang naik dari bawah permukaan, membuat jaringan yang rusak bolong seperti V.
- Rolling scar : berbentuk depresi miring yang terjadi akibat jaringan fibrosa menarik epidermis dari dalam, menghasilkan kulit bergelombang yang tidak rata. Jenis luka ini biasa terjadi pada daerah kulit yang lebih tebal, seperti pipi dan rahang bawah.
- Boxcar scar : berbentuk bulat dan berlubang, dengan tepi yang jelas — mirip dengan bekas cacar air. Mereka terbentuk karena peradangan yang menghancurkan kolagen sehingga kulit terlihat masuk ke dalam.
- Hypertrophic or keloid : luka hipertrofik terjadi karena penyembuhan yang abnormal yang menyebabkan produksi kolagen berlebih. Ia terlihat seperti benjolan yang terangkat dan pada keloid batas luka dapat melampaui area luka asli.

- PERUBAHAN WARNA
Cedera dan peradangan akibat jerawat juga dapat menyebabkan peningkatan produksi pigmen yang menyebabkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH) atau eritema pasca inflamasi (PIE). Biasa terjadi oleh pada orang dengan kulit gelap. Perubahan warna pasca inflamasi dapat berupa bintik-bintik warna datar (merah, ungu, coklat, atau hitam) yang karena iritasi kulit memicu produksi melanin berlebih.
PIE biasanya bersifat persisten pada individu kulit putih dan PIH lebih khas pada individu kulit gelap. Kedua sekuele tersebut merupakan peradangan yang terlihat karena degradasi lambat bakteri P. acnes. PIE merupakan hasil dilatasi mikrovaskuler (pembuluh darah kecil)s terkait penyembuhan luka yang menyebabkan kemerahan menyeluruh tanpa telangiectasia, yang diperburuk oleh penipisan epidermis terkait perbaikan.
Apa pengananan/pengobatan yang paling efektif untuk bekas jerawat?
Setiap bekas luka jerawat memiliki cara pendekatan yang berbeda karena memiliki berbagai jenis sehingga penanganan dan pengobatan akan tergantung pada jenis bekas luka tersebut (bisa lebih dari satu dan memerlukan perawatan berbeda). Dokter kulit atau kecantikan dapat memeriksa kulit Anda dan merekomendasikan pengobatan terbaik untuk Anda.
Pengobatan lebih baik dimulai dengan menargetkan kemerahan atau jerawat aktif terlebih dahulu (jika ada) agar lesi aktif tidak berlanjut menjadi bekas luka pada daerah yang sudah ditangani. Setelah kemerahan yang berhubungan dengan bekas luka diatasi, pengobatan kemudian dapat difokuskan dengan mengatasi jaringan parut yang atrofi, dengan pendekatan tersendiri, apakah apakah bekas luka menyeluruh atau tidak dan apa saja jenisnya. Pengobatan kombinasi dengan cara khusus dapat menawarkan peluang lebih baik dibandingkan hanya satu. Pengobatan dini untuk jerawat aktif adalah cara terbaik untuk mencegah atau membatasi jaringan parut yang terjadi karena jerawat.
Pencegahan
- Mempertahankan dan merawat skin barrier
Skin barrier atau stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling atas. Ia mempunyai peran yang sangat penting untuk melindungi kulit kalian dari berbagai macam faktor yang memicu kerusakan pada lapisan kulit terluar kita seperti sinar UVA dan UVB, polusi, bakteri dan bahan kimia. Jika skin barrier kalian sehat peradangan kulit terjadi seminimal mungkin sehingga perubahan warna atau bekas luka pada kulit dapat sembuh lebih cepat.
- Perawatan Jerawat dengan tepat dan cepat : lebih baik terapi dokter jika memang sudah derajat sedang-berat.
- Jangan memencet jerawat
Tingkat keparahan bekas jerawat tergantung pada intensitas peradangan kulit yang terjadi. Jika jerawat dipencet atau sering dipegang, ia dapat menyebabkan iritasi atau infeksi karena kotor sehingga penyembuhan jerawat terganggu.
Source
- Connolly, D., Vu, H., Mariwalla, K. and Saedi, N., 2017. Acne Scarring— Pathogenesis, Evaluation, And Treatment Options : JCAD | The Journal Of Clinical And Aesthetic Dermatology. [online] Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. Available at: <https://jcadonline.com/acne-scarring-sept2017/> [Accessed 4 December 2019].
- Friedman, S. and Lippitz, J., 2009. Chemical Peels, Dermabrasion, and Laser Therapy. Disease-a-Month, [online] 55(4), pp.223-235. Available at: <https://www.academia.edu/18594771/Chemical_Peels_Dermabrasion_and_Laser_Therapy> [Accessed 4 November 2019].
- Kern, D., 2020. Acne Scar Treatments. [online] Acne.org. Available at: <https://www.acne.org/acne-scar-treatment.html> [Accessed 4 May 2020].
- Fabbrocini, G., Annunziata, M., D'Arco, V., De Vita, V., Lodi, G., Mauriello, M., Pastore, F. and Monfrecola, G., 2010. Acne Scars: Pathogenesis, Classification and Treatment. Dermatology Research and Practice, [online] 2010, pp.1-13. Available at: <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2958495/> [Accessed 4 November 2019].
- Nouraei, S., Asilian, A., Keyvan, S., Abtahi-Naeini, B., Rakhshanpour, M., Nilforoushzadeh, M., Hosseini, S. and Faghihi, G., 2015. Efficacy of punch elevation combined with fractional carbon dioxide laser resurfacing in facial atrophic acne scarring: A randomized split-face clinical study. Indian Journal of Dermatology, [online] 60(5), p.473. Available at: <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4601415/> [Accessed 6 November 2019].
Related Articles

Bekas Jerawat/Luka Kehitaman
Post Inflammatory Hyperpigmentation (PIH) adalah perubahan warna lebih gelap (cokelat atau kehitaman) dari sekitarnya yang disebabkan oleh produksi melanin berlebih karena radang/inflamasi. Saat inflamasi, kulit memproduksi melanin akibat stres. PIH dapat disebabkan oleh bekas jerawat, eksim, dan reaksi alergi. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh luka bakar, operasi, trauma atau perawatan. Fenomena ini cenderung berulang pada individu yang rentan.

Bekas Luka Hipertrofik
Bekas luka hipertrofik adalah bekas luka yang naik ke atas dan yang tidak menyebar ke jaringan sekitarnya, biasanya ia mengalami regresi secara spontan (berbeda dengan keloid). Bekas luka hipertrofik dapat terjadi 40-70% pasca-operasi dan >90% pasca luka bakar dengan insidens tertinggi pada usia 20-30 tahun.

Keloid
Keloid adalah proliferasi jaringan fibrosa jinak yang bisa muncul secara spontan atau akibat trauma (luka) di kulit. Keloid dapat dicetuskan karena bekas jerawat, luka bakar, bekas operasi dan apa saja yang membuat trauma di kulit.

Bekas Jerawat/Luka Kemerahan
Kondisi ini ditandai dengan adanya bekas jerawat berwarna kemerahan yang menyeluruh tanpa telangiectasia. PIE disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah kecil pada permukaan kulit yang terjadi saat penyembuhan luka akibat radang dan diperburuk oleh penipisan epidermis. PIE umumnya terjadi karena penggunaan skincare yang mengiritasi, memencet jerawat atau sinar ultraviolet (UV). Berbeda dengan kemerahan lainnya, PIE tidak hilang dengan penekanan.

Bopeng / Bekas Luka Atrofi (Atrophic Scar)
Bekas luka atrofi sangatlah umum yang mencakup 80-90% dari jenis bekas luka. Perawatan bekas luka jerawat atrofik biasanya melibatkan pendekatan yang menyeluruh atau perawatan kombinasi yaitu seperti laser, chemical peeling, dermabrasi, microneedling dan radiofrekuensi.