Coolsculpting

Author dr. Kusuma Sri Whisnu Puteri;
Last updated on May 10, 2021

sculpting - coolsculpting

Apa itu
Cryolipolysis atau CoolSculpting?

Cryolipolysis atau CoolSculpting merupakan metode non-invasif untuk mengurangi lemak tubuh pada bagian tertentu. Metode yang digunakan dalam prosedur ini adalah membekukan sel-sel lemak dengan mengaplikasikan alat bersuhu rendah pada bagian tubuh tertentu yang ditargetkan. 

Bagaimana cara kerja CoolSculpting?

Metode yang digunakan dalam prosedur ini adalah membekukan sel-sel lemak. Aplikasi dari suhu rendah akan menstimulasi reaksi inflamasi pada sel-sel lemak di bawah jaringan kulit, yang disebut dengan panniculitis. Ketika pembekuan berlangsung, sel lemak akan mengalami apoptosis atau kematian sel yang terprogram. Sel lemak yang sudah rusak ini kemudian akan dibersihkan oleh sel-sel radang seperti makrofag. 

Proses inflamasi yang dirangsang oleh apoptosis dari sel-sel lemak ini mencapai puncaknya sekitar 14 hari, dimana sel lemak yang sudah rusak akan dikelilingi oleh sel-sel radang seperti makrofag, neutrofil, limfosit dan sebagainya. Sel-sel radang kemudian akan membungkus dan mencerna sel lipid sebagai bagian dari respons alami tubuh terhadap cedera atau kerusakan yang terjadi. Setelah 4 minggu, umumnya peradangan akan berkurang – begitu pula dengan volume lemak pada tubuh. Berangsur-angsur, akan terlihat adanya penurunan ketebalan lemak dan tubuh terlihat lebih ramping.

Bagian mana saja yang bisa ditindak dengan CoolSculpting?

  • Bagian atas dan bawah perut (abdomen)
  • Bagian dalam dan luar paha
  • Bagian pinggang (flanks, atau love handles)
  • Bagian bawah dagu (double-chin)
  • Bagian sekitar payudara
  • Bagian punggung (back fat)
  • Bagian bokong

Bagaimana sih step-by-step prosedur CoolSculpting ini?

CoolSculpting dilakukan menggunakan sebuah perangkat tertentu yang dikendalikan oleh seorang dokter ahli. Perangkat ini memiliki aplikator yang berbentuk seperti vacuum cleaner atau penyedot debu.

Mulanya, kamu akan bertemu dengan dokter ahli untuk berkonsultasi terkait efek dan resiko dari prosedur ini. Dokter ahli kemudian akan melakukan pemeriksaan pada kulit dan area yang ingin ditatalaksana, serta melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk menentukan apakah prosedur bisa dilakukan. 

Pada saat prosedur, dokter ahli akan memberikan gel pad dan aplikator pada area yang ditargetkan. Aplikator ini berbentuk seperti cangkir berfungsi untuk memberikan efek pendinginan yang terkontrol pada lemak yang ingin dihancurkan. Aplikator ini kemudian akan dipindahkan ke area-area lain sambil memberikan efek menghisap dan mendinginkan. Biasanya, kamu akan merasa sensasi tercubit dan tertarik selama proses, tapi keseluruhan prosedur ini tidak membutuhkan anestesi dan hanya melibatkan nyeri yang sangat minimal. Segera setelah tindakan, biasanya bagian yang telah ditatalaksana akan dipijat ringan selama 1 – 2 menit untuk memecah sel-sel lemak yang dalam kondisi beku agar memberikan hasil klinis yang memuaskan. Setelah itu, kamu bisa langsung pulang dan bebas untuk melanjutkan aktivitas normal segera setelah perawatan. Prosedur ini biasanya memakan waktu antara 1 sampai 3 jam. 

Apa yang bisa kita harapkan setelah prosedur CoolSculpting?

Segera setelah melakukan prosedur CoolSculpting, kamu bisa melakukan kegiatan sehari-hari tanpa batasan-batasan tertentu. Prosedur CoolSculpting dapat menghilangkan 22-25% lemak di dalam tubuh. Biasanya hasil baru mulai akan terlihat pada 4 minggu setelah prosedur, dimana hasil optimal biasanya tampak pada bulan ketiga setelah perawatan. Volume lemak pada bulan ketiga biasanya sudah berkurang sehingga tubuh tampak lebih ramping. Namun, terkadang ada kasus dimana prosedur harus dilakukan lebih dari satu kali. Jumlah siklus perawatan yang dibutuhkan bergantung pada area yang ingin dirawat. Hasil yang baik pada bagian pinggang atau flanks, umumnya bisa dicapai dengan satu kali tindakan. Namun, untuk punggung dan paha dalam dan luar sering membutuhkan lebih dari dua kali tindakan. Sesi perawatan yang berulang harus berjarak 8 minggu agar proses radang sudah terselesaikan.  Perlu diingat bahwa sel lemak yang sudah hancur tidak akan muncul kembali, kecuali adanya penambahan berat badan dan penimbunan lemak baru. Jadi pastikan kamu tetap menjaga gaya hidup sehat dengan makan makanan yang sehat dan rutin olah raga ya!

Apa saja Pros dan Cons dari CoolSculpting?

Pros

Cons

  • Tidak bersifat invasif
    Tidak membutuhkan pembedahan ataupun anestesi. Serta, tidak membutuhkan sayatan dalam bentuk apapun sehingga tidak meninggalkan bekas luka.
  • Tidak Nyeri atau Nyeri sangat minimal
    Saat melakukan prosedur umumnya ada rasa tidak nyaman seperti tersedot, namun tidak menimbulkan nyeri baik saat prosedur maupun setelah prosedur.
  • Tidak ada “downtime
    Tidak dibutuhkan pembatasan kegiatan atau kehilangan waktu kerja karena setelah prosedur kamu bisa langsung melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.
  • Hasil yang terlihat tidak spontan.
    Membutuhkan waktu minimal 4 minggu sampai sedikit hasil baru terlihat, dimana hasil optimal baru akan didapat minimal 3 bulan setelah prosedur. 
  • Terkadang membutuhkan beberapa kali perawatan
    Pada area tertentu, dibutuhkan beberapa kali prosedur sampai hasil yang optimal bisa tercapai.

Berapa harga prosedur CoolSculpting?

Harga dari prosedur tentu berbeda-beda tergantung dari dokter ahli yang melakukan, tempat tindakan dilakukan serta di bagian tubuh mana saja yang akan dirawat. Namun, rata-rata, untuk satu titik tubuh yang ingin ditindak dengan CoolSculpting, membutuhkan biaya berkisar dari Rp. 8.000.000 sampai Rp. 10.000.000. Sehingga jika ingin menargetkan banyak area, tentu dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp. 30.000.000.

Referensi

  1. Bellini E, Grieco M, Raposio E. A journey through liposuction and liposculture: Review. Annals of Medicine and Surgery. 2017;24:53-60.
  2. Stephan P, Kenkel J. Updates and Advances in Liposuction. Aesthetic Surgery Journal. 2010;30(1):83-97.
  3. Gotter A, Hannan C. Liposculpture: Cost, Target Areas, Photos, Risks & What to Expect [Internet]. Healthline. 2020 [cited 26 May 2020]. Available from: https://www.healthline.com/health/liposculpture#vs-liposuction-and-lipolysis
  4. Hui K. Body Contouring by Liposculpture. The Hong Kong Medical Diary. 2008;13(7):20-23.
  5. Venkataram J. Tumescent liposuction: A review. Journal of Cutaneous and Aesthetic Surgery. 2008;1(2):49.
  6. Costagliola M, Atiyeh B, Rampillon F, Illouz Y, Dibo S. Aesthetic or Functional Indications for Liposuction. Aesthetic Surgery Journal. 2013;33(8):1212-1213.
  7. Dixit V, Wagh M. Unfavourable outcomes of liposuction and their management. Indian Journal of Plastic Surgery. 2013;46(2):377.
  8. Alizadeh Z, Halabchi F, Mazaheri R, Abolhasani M, Tabesh M. Review of the Mechanisms and Effects of Noninvasive Body Contouring Devices on Cellulite and Subcutaneous Fat. International Journal of Endocrinology and Metabolism. 2016;14(4).
  9. Sadick N, Luebberding S, Mai S, Krueger N. Cryolipolysis for noninvasive body contouring: clinical efficacy and patient satisfaction. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology. 2014;:201.
  10. Schilling L, Saedi N, Weiss R. 1060 nm Diode Hyperthermic Laser Lipolysis:The Latest in Non-Invasive Body Contouring. Journal of Drugs in Dermatology. 2017;16(1):48-52.
  11. Sivagnanam G. Mesotherapy. Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics. 2010;1(1):4.
  12. Dierickx C, Mazer J, Sand M, Koenig S, Arigon V. Safety, Tolerance, and Patient Satisfaction With Noninvasive Cryolipolysis. Dermatologic Surgery. 2013;39(8):1209-1216.
  13. SculpSure. FAQs About SculpSure Body Contouring | SculpSure [Internet]. SculpSure. 2020 [cited 28 May 2020]. Available from: https://www.sculpsure.com/faqs/