Kulit Kamu Sensitif atau Sensitized?

Author Kania Luthfiani; Editor Jennie Novita
Last updated on Oct 31, 2022


Pasti sudah tidak asing dengan jenis kulit kering, normal, kombinasi, berminyak, ataupun sensitif. Tahukah kamu, ternyata secara medis jenis kulit itu hanya terbagi menjadi 4 jenis, yaitu, berminyak, normal, kering, dan kombinasi. 

Ada satu tambahan jenis kulit, yaitu sensitive skin. Jenis kulit ini rasanya sudah banyak juga disebutkan orang, tapi pernahkah kamu mendengar sensitized skin?

Rasanya kita lebih sering mendengar kata sensitive skin dibandingkan sensitized skin. Sebenarnya apa sih sensitive dan sensitized skin? Apakah keduanya sama?

Yuk, kita bahas bersama-sama sensitive vs sensitized skin, let’s go!

Sama tidak Sensitive dan Sensitized Skin?
Kedua jenis kulit ini memang namanya mirip, karakternya pun mirip, tapi sebenarnya berbeda lho!
Sensitive dan sensitized memiliki gejala yang mirip, seperti timbulnya rasa cekat-cekit atau yang biasa disebut tingling, rasa tersengat, nyeri, gatal, hingga adanya sensasi rasa seperti terbakar. Tidak jarang disertai juga gejala kemerahan atau kering.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, walaupun memiliki gejala yang mirip tapi sensitive dan sensitized ini berbeda ya! Apa sih bedanya?

Hal yang paling mudah membedakan antara sensitive dan sensitized skin adalah kapan waktu timbulnya reaksi tersebut. Sensitive skin adalah kondisi seseorang yang sudah ada sejak mereka lahir dan biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik.

Pemilik sensitive skin memiliki pigmen yang lebih sedikit, lapisan epidermis yang lebih tipis, dan pembuluh darah yang lebih dekat dengan permukaan kulit yang membuat pemilik jenis kulit ini sangat mudah terjadi reaksi kemerahan dan sensitif. Kulit sensitif bisa terjadi oleh semua warna kulit, tapi biasanya pemilik warna kulit yang lebih terang cenderung memiliki kulit yang sensitif.

Berbeda dengan sensitive skin, sensitized skin adalah kondisi yang timbul akibat adanya faktor eksternal. Seseorang yang memiliki kulit normal bisa saja tiba-tiba menjadi sensitif karena faktor eksternal, seperti penggunaan skincare dengan konsentrasi yang tinggi, polusi udara, stres ataupun kurangnya mengonsumsi air. Kalau sensitive skin akan merasakan kulit yang sensitif selamanya, kalau sensitized skin bisa terjadi dalam jangka waktu bulanan ataupun tahunan.

Bagaimana Mengatasi Sensitive & Sensitized Skin?
Kuncinya :
Less is more, it’s better!

Rasanya sudah gak asing lagi dengan trend skin minimalism. Untuk pemilik kulit sensitif ataupun sedang mengalami sensitized skin sebaiknya menggunakan skincare seminimal mungkin untuk mencegah timbulnya reaksi pada kulit. Semakin banyak jenis dan rangkaian skincare yang kamu gunakan, semakin besar pula peluang kulit menjadi sensitif dan menimbulkan reaksi.

Pemilik kulit sensitif harus sangat berhati-hati ketika memilih skincare yang akan digunakan. Bukan tidak boleh, tapi sebaiknya kandungan seperti parfum, alkohol, retinoid, dan AHA dihindari. Kalau memang mau menggunakan produk dengan kandungan tersebut, ada baiknya kamu melakukan patch test terlebih dahulu sebelum benar-benar mengaplikasikan ke seluruh wajah. Kamu bisa coba patch test di area seperti belakang telinga atau sekitar mata dalam beberapa hari untuk melihat reaksi setelah menggunakan skincare tersebut.

Menangani sensitized skin hampir mirip dengan sensitive skin. Untuk menangani sensitized skin, sebaiknya hindari dulu beberapa faktor pemicu, seperti membatasi eksfoliasi pada wajah, menggunakan produk yang gentle, dan hindari kandungan yang dapat menimbulkan reaksi pada kulit seperti alkohol. 

Jangan lupa, perlunya memperbaiki lifestyle dengan mengonsumsi makanan sehat, mencukupi kebutuhan air pada tubuh, dan mencuci wajah dengan benar untuk menghilangkan debu dan polusi udara yang menempel pada wajah.

Sensitive dan Sensitized Skin Berbeda

Serupa tapi tak sama. Yes, yang masih suka terbalik ataupun belum tahu, sekarang jadi tahu kan kalau sensitive dan sensitized skin itu berbeda. Memang keduanya hampir sama, tapi faktor dan berapa lama kondisi tersebut bisa bertahan pada kulit, berbeda ya.

Gunakan skincare secukupnya dan pilih dengan hati-hati ya, supaya kulit normalmu tidak berubah menjadi sensitif. Last but not least, listen to your skin! Jangan terpengaruh oleh skincare viral.

Jenis kulit menurut medis : DOI:10.1007/978-3-540-69375-8_41

Tags
Share