Peptides

Author dr. Paulus Mario Christopher;
Last updated on May 18, 2021

peptides

APAKAH ITU:
senyawa kimia yang terdiri atas asam amino rantai pendek.

FUNGSI: molekul signaling/regulasi dalam berbagai proses fisiologis termasuk pertahanan, imunitas, stres, pertumbuhan, homeostasis, dan reproduksi dan dapat memerangi tanda-tanda penuaan.

KONSENTRASI DALAM KOSMETIK: sangat bervariasi.

Definisi dan Fungsi Peptida

Peptide atau peptida adalah senyawa kimia yang terdiri atas asam amino rantai pendek. Beberapa peptide berada secara natural dalam tubuh manusia dan memiliki peranan biologis terutama sebagai molekul signaling/regulasi dalam berbagai proses fisiologis termasuk pertahanan, imunitas, stres, pertumbuhan, homeostasis, dan reproduksi. 

Dalam aspek perawatan wajah, peptide memiliki peranan dalam memerangi tanda-tanda penuaan, dimana peptide memiliki kemampuan untuk menembus lapisan atas dari kulit dan berperan dalam sintesis matriks ekstraselular, pigmentasi, imunitas innate, dan inflamasi. Peptide bekerja dalam penyembuhan luka, penghalus kerut “Botox-like”, antioksidatif, antimikroba, efek memutihkan, dan sebagai  dispatchers yang mampu untuk menginisiasikan fungsi spesifik seperti penyokong kolagen (collagen support) agar kulit dapat menjadi lebih kencang, tebal, dan elastis. 

Sifat Peptida

  • Tidak stabil dalam formula berbasis air
  • Rentan terhadap degradasi terhadap paparan cahaya dan udara

Baik digunakan untuk:

  • Kerutan, penuaan dini, garis halus wajah, hiperpigmentasi, dan penyembuhan luka.

 

Tipe Peptida dan Cara Kerjanya

Berdasarkan mekanisme kerja, terdapat tiga kelompok utama peptide yaitu, 1) signal peptides, 2) carrier peptides, dan 3) neurotransmitter-inhibiting peptides

  • Signal Peptides

Signal peptides atau yang dikenal sebagai matricins adalah senyawa yang mampu untuk menginisiasikan kaskade signal sebagai stimulator kolagen. Peptida ini dilepaskan oleh matriks ekstraselular, terlibat dalam mekanisme perbaikan fibroblas dermal manusia setelah cedera kulit melalui peningkatan proliferasi kolagen, elastin, proteoglikan, glikosaminoglikan, dan fibronektin. Sebagai hasilnya, pigmentasi dari kulit yang mengalami kerusakan akibat cahaya, garis halus, dan kerut berkurang oleh karena regenerasi matriks sel kulit. Peningkatan elastisitas kulit dan penampakan kulit akan lebih halus dan kencang. Berikut adalah contoh, struktur kimia, dan fungsi dari signal peptides sebagaimana terlampir pada tabel 1.

Tabel 1. Signal peptides dan fungsi

Signal Peptides

Senyawa

Struktur Kimia

Fungsi

Catatan

Palmitoyl oligopeptide

Kombinasi asam palmitat dan valine-glycine-valine-alanine-proline-glycine (VPVAPG) hexapeptide

  • Menstimulasi sintesis dan proliferasi fibroblast
  • Stimulator poten terhadap angiogenesis dan migrasi sel endotel 
 

Carnosine dan N-Acetylcarnosine

Carnosine: Dipeptida dengan sekuens β-Alanine-Histine (β-Ala-His)

Carnosine

  • Perubahan kerutan periorbital (area sekitar mata) pada wanita berusia 30-70 tahun 🡪 Terlihat lebih baik, perbaikan kehalusan, dan penurunan kedalaman kerutan yang besar
  • Meningkatkan integritas genomik dan proteomik dari sel kulit setelah paparan ultraviolet (UV) berkelangsungan
  • Dapat dianggap sebagai agen yang menurunkan risiko penuaan yang diinduksi UV dan kanker kulit non-melanoma

N-acetylcarnosine

  • Efek antioksidan hidrofilik
  • Carnosine menunjukkan hasil antioksidan adekuat dengan aktivitas penyembuhan luka
  • Ditemukan secara alami dalam konsentrasi tinggi pada jaringan otot dan otak
  • Sediaan peptide lipofilik palmitoyl β-Ala-His dapat menembus stratum korneum, epidermal, dan lapisan kulit dermal

Trifluoroacetyl-Tripeptide-2

Trifluoroacetyl-valine-tryptophan-valine-hidroksida (TFA-Val-Try-Val-OH)

Anti-kerut, anti-kendur, kekencangan-, elastisitas-, dan viskoelastisitas kulit

 

Tripeptide-10 Citrulline

Lysine-α-Aspartat-Isoleucine-Citrulline (Lys-α-Asp-Ile-Citrulline)

Menargetkan pembentukan serat kolagen 🡪 Diameter serat kolagen yang seragam dan meningkatkan kelembutan oleh karena kohesi (perlekatan) serat kolagen yang lebih baik

 

Palmitoyl Tripeptide-3/5

 
  • Memberikan efek serupa dengan protein matriks ekstraselular, thrombspondin-1 (TSP-1) 🡪 Meningkatkan aktivitas TGF-β melalui pengikatan terhadap bentuk inaktif dari TGF-β
  • TGF-β menyebabkan peningkatan persisten dari jumlah kolagen tipe I dan III yang diproduksi oleh fibroblas dermal
  • Mencegah penghancuran kolagen dengan mengganggu pencegahan degradasi kolagen matrix metalloproteinase (MMP) yaitu, MMP1 dan MMP3
  • Lebih efektif 3.5 kali (secara kasar) dalam menurunkan tampilan kerutan dibandingkan placebo
  • TSP-1 secara lokal meningkatkan penyembuhan luka dan dipercayai aktif pada perkembangan struktur kulit setelah kelahiran

Pentapeptide-3

Lysine-Threonine-Threonine-Lysine-Serine

  • Subfragmen terminal-karboksil propeptida kolagen tipe I
  • Dalam dampak besar, mengaugmentasi produksi matriks ekstraselular pada fibroblast
  • Stimulasi produksi kolagen tipe I dan III dan fibronektin dalam sikap tergantung dosis dan waktu tanpa efek pada sintesis protein total atau rasio dari protein yang disekresikan terhadap protein yang berhubungan dengan sel
  • Menurunkan tekstur tidak rata dan garis halus
  • Salah satu oligopeptide yang dikembangkan sebagai agen kosmetik
  • Dikonjugasikan dengan asam lemak seperti asam palmitat 🡪 Meningkatkan stabilitas dan penetrasi ke dalam kulit

Tripeptide-1

Glycyl-Isoleucine-Histidyl-Isoleucine-Lysine

  • Menstimulasi sintesis kolagen dan glikosaminoglikan
  • Dapat dikonjugasikan dengan asam palmitat 🡪 Pal-tripeptide-1

Tripeptide-2

 
  • Mencegah aktivasi MMP
  • Meminimalisir breakdown matriks dermal berlebihan pada kulit photoaging dan penuaan kronologis 
 

Trifluorotripeptide-2

 
  • Menurunkan produksi progerin 
  • Regulasi mekanisme biologis yang terlibat dapat proses penuaan
  • Progerin bersamaan dengan telomer yang mengalami disfungsi dapat menginduksi penuaan

Tripeptide-10

Asam aspartat dengan isoleucine dan lycine

  • Agen pengencang
  • Meningkatkan 54% dalam suppleness kulit
 

Peptamide 6

Bahan dasar aktif dari ekstrak vine kompleks Plectranthus

  • Peningkatan elastisitas kulit
  • Penelitian in vitro – Meningkatkan ekspresi gen matriks ekstraselular 
  • Penelitian in vivo – Meningkatkan kekencangan kulit

Penelitian pada 25 sukarelawan dengan peptamide 6 – Peningkatan elastisitas kulit

Fragmen peptide

Tyrosine-Tyrosine-Arginine-Alanine-Aspartate-Alanine

Mencegah sintesis kolagen

 

Acetyl tetrapeptide-9

 
  • Stimulasi sintesis lumican dan kolagen tipe I dalam meningkatkan kualitas matriks ekstraselular dermal
  • Mendorong sintesis syndecan-1 dan kolagen tipe XVII pada keratinosit untuk meningkatkan kohesi kulit global
  • Meningkatkan ketebalan dan kekencangan

Penelitian in vitro

Tetrapeptida

Glycine-Glutamic Acid- Lysine-Glycine

  • Menginduksi produksi kolagen pada tingkat transkripsi dan translasi dengan efikasi superior dibandingkan pentapeptide-3

Penelitian in vivo dan in vitro

 

Glycyl-1-Histidyl-1-Lysine

  • Peningkatan produksi kolagen dengan stimulasi fibroblast
  • Mengurangi kedalaman dan panjang dari kerut
  • Membuat kulit tampak halus

Dapat dikategorikan sebagai carrier peptide

 

Tyrosine-tyrosine-arginine-alanine-aspartame-aspartame-alanine

  • Inhibisi C-proteinase prokolagen
  • Menurunkan penghancuran kolagen
 

Lipospondine

Lysine-Phenylalanine-Lysine + Asam elaidic

  • Aktivator dari TGF-β laten (Melalui domain peptida)
  • Inhibitor kolagenase (Melalui bagian lipofilik, asam elaidic)
  • Meningkatkan kadar kolagen dan menurunkan kadar kolagenase

Tripeptida

 

Lysine-Valine-Lysine

  • Aktivator dari TGF-β laten (Melalui domain peptida)
  • Inhibitor kolagenase (Melalui bagian lipofilik, asam elaidic)
  • Meningkatkan kadar kolagen dan menurunkan kadar kolagenase

Serupa dengan lipospondine

Oligopeptide-68

Arginine-Aspartate-Glycine-Glutamine-Isoleucine-Leucine-Serine-Threonine-Tryptophan-Tyrosine

  • Agen pemutih pada kulit yang dipengaruhi oleh melasma
  • Menginhibisi aksi dari microphthalmia-associated transcription factor (MITF), regulator diferensiasi melanosit dengan menurunkan aktivitas tyrosinase dan melambatkan enzim utama dalam proses pigmentasi
 

Tripeptide-41

 
  • Aktivasi NF-kB 🡪 Mencetuskan lipolisis
  • Menurunkan ekspresi C/EBP
  • Meningkatkan konsentrasi cAMP
  • Adiposit pada bagian hypodermis mengandung lipid dalam jumlah tinggi dan masing-masing terhubung dengan pembuluh darah kapiler. Ketika hiperplasia dan hipertrofi terjadi 🡪 Remodeling kapiler sekitar dan neovaskularisasi harus terjadi. Kalau tidak 🡪 Lipodistrofi 🡪 Pembentukan kerut 🡪 Selulitis 
  • NF-kB:  Faktor transkripsi nuklear yang mempromosikan sintesis tumor necrosis factor α (TNF α)
  • C/EBP: Faktor transkripsi yang penting dalam diferensiasi adiposit
  • cAMP: Faktor signal intraselular 🡪 Lipolisis dengan mendukung hidrolisis lipid menjadi trigliserida

Tetrapeptida dan tripeptida

Tetrapeptida

  • Histidine-D-Phenylalanine-Arginine-Tryptophan

Tripeptida

  • Histidine-D-Phenylalanine-Arginine
  • Stimulasi aktivitas tirosinase 🡪 Melanogenesis
  • Menurunkan apoptosis dan pelepasan hidrogen peroksida
  • Meningkatkan perbaikan fotoproduk asam deoskribonukleat pada melanosit yang terpapar pada cahaya UV
 

Decapeptide-12

Tyrosine-Arginine-Serine-Arginine-Lysine-Tyrosine-Serine-Serine-Trypthophan-Tyrosine

  • Secara kompetitif menginhibisi tirosinase secara lebih poten dibandingkan hidrokuinon
  • Fragmen sintetik dari fibroblast growth factor

Palmitoyl tripeptide-38

 
  • Peningkatan signifikan dalam kepadatan dan elastisitas dermal
  • Efek anti-kerut
 

Palmitoyl Pentapeptide-4

(Matrixyl®)

Palmitoyl-Lysine-Threonine-Lysine-Serine-Hydroxide

  • Stimulasi produksi elastin, fibronektin, glukosaminoglikan, dan kolagen (tipe I, III, dan IV)
  • Menyokong matriks ekstraselular
  • Penyembuhan luka
  • Penurunan kuantitatif dari kedalaman lipatan, ketebalan lipatan, dan rigiditas kulit
  • Perbaikan siginifikan dari permukaan kulit, volume kerut, dan kedalaman kerut
 

Palmitoyl Hexapeptide-12

Palmitoyl-Valine-Glycine-Valine-Alanine-Proline-Glycine

  • Respons pada dermis kulit yang menstimulasi kolagen dan elastin fibroblas
  • Perkembangan fibronektin dan glikosaminoglikan
  • Penurunan produksi interleukin (IL)-6
  • IL-6 diproduksi oleh keratinosit dan fibroblas. Bersifat mempromosikan inflamasi 🡪 Degradasi matriks kulit yang lebih cepat 🡪 Perkembangan kerut dan kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit

Acetyl Tetrapeptide-9 (DermicanTM) / 11 (SyniorageTM)

Acetyl tetrapeptide-9

  • N-Acetyl-Glutamine-Aspartate-Valine-Histidine

Acetyl tetrapeptide-11

  • N-Acetyl-Proline-Proline-Tyrosine-Leucine

Acetyl tetrapeptide-9

  • Stimulasi kolagen tipe I dan sintesis lumican

Acetyl tetrapeptide-11

  • Stimulasi pertumbuhan keratinosit dan sintesis syndecan-1

Keduanya memberikan efek kepadatan dan kekencangan pada kulit

 

Tetrapeptide-21

Glycine-Glutamine-Lysine-Glycine

  • Peningkatan produksi kolagen (tipe I) pada tingkatan protein dan mRNA
  • Peningkatan produksi asam hyaluronat synthase 1
  • Peningkatan signifikan pada fibronektin
  • Berasal dari protein matriks ekstraselular

Tetrapeptide PKEK

Proline-Lysine-Glutamine-Lysine

  • Efek memutihkan
  • Penurunan ekspresi mRNA terstimulasi UVB dari IL-6, IL-8, TNF-α 
  • Penurunan pigmentasi kulit yang diinduksi UVB
  •  

Hexapeptide-11

(Pentamide-6)

Phenylalanine-Valine-Alanine-Proline-Proline-Phenylalanine-Proline

  • Memperbaiki elastisitas kulit dan respon deformasi
  • Diisolasikan dari fermentasi Saccharomyces 🡪 Sekarang disintesis oleh karena isu kemurnian

Hexapeptide-14

 
  • Stimulasi migrasi sel, sintesis kolagen, dan proliferasi fibroblas dan scaffolding
 

 

Tabel 3. Carrier peptides dan fungsi

Carrier Peptides

Senyawa

Struktur Kimia

Fungsi

Catatan

Tripeptida Tembaga 1/Copper tripeptide 1

Glycyl-L-Histidyl-L-Lysine-Cu2+

  • Meningkatkan kadar inhibitor jaringan metalloproteinase 1 dan 2 🡪 Kontribusi remodelling penuaan kulit
  • Stimulasi kolagen tipe I dan glikosaminoglikan (dermatan sulfate dan heparan sulfate)
  • Mendukung aktivitas enzim dari enzim (Tabel 2)
  • Memperbaiki kekencangan dan tekstur kulit
  • Mengurangi kerutan wajah (bahkan yang dalam), garis halus, dan hiperpigmentasi
  • Peningkatan kadar MMP-2 🡪 Remodeling matriks ekstraselular
  • Bagian dari protein matriks ekstraselular
  • Dilepaskan ketika terjadi luka atau inflamasi kulit
  • Ketika tidak mengantarkan tembaga, peptida ini bertugas sebagai signal peptide dan menstimulasi sintesis kolagen baru

Manganese tripeptide

Glycyl-L-Histidyl-L-Lysine-Mn2+

  • Pengobatan cahaya kutan
  • Mengurangi hiperpigmentasi
 

 

Tabel 4. Neurotransmitter-inhibiting peptides dan fungsi

Neurotransmitter-Inhibiting Peptides

Senyawa

Struktur Kimia

Fungsi

Catatan

Acetyl Hexapeptide-3 (Argireline®)

Acetyl-Glutamic Acid-Glutamic Acid-Methoxil-Glutaminyl-Arginine-Arginylamide

  • Inhibisi formasi asetilkolin 🡪 Mengurangi kontraksi otot
  • Modulasi docking vesikel dengan mengganggu pembentukan kompleks reseptor protein SNARE yang dibutuhkan untuk pelepasan katekolamin dari sel kromafin
  • Mengurangi pembentukan kerut oleh karena gerakan kulit involunter
  • Serupa dengan toksin botulinum A
  • Serupa dengan protease, membelah protein SNAP-25 dari kompleks SNARE
  • Mengurangi potensi amplitude eksitatorik post-sinaptik

Acetyl Tripeptide-30 Citrulline dan Pentapeptide-18 (Vanistryl®)

Acetyl Tripeptide-30 Citrulline

  • Lysine-α-Aspartate-Isoleucine-Citrulline

Pentapeptide-18

  • Tyrosine-D-Alanine-Glycine-Phenylalanine-Leucine
  • Perbaikan aspek visual dari kerutan, kekencangan, kehalusan, dan warna
  • Perbaikan persepsi sentuh
  • Stretch marks juga lebih halus
 

Pentapeptide-3

(Vialox®)

Sekuens asam amino belum diungkap oleh pembuat

  • Memberikan dampak serupa dengan tubocurarine 
  • Blokade reseptor asetilkolin 🡪 Ion Natrium (Na+) tidak dilepaskan 🡪 Otot tetap rileks
  • Menghaluskan kerut dan mengurangi kekasaran kulit
  • Berperan pada membran post-sinaptik
  • Antagonis kompetitif terhadap reseptor asetilkolin membrane

Leuphasyl®

Sekuens asam amino belum diungkap oleh pembuat

  • Menyerupai mekanisme alami enkephalins
  • Blokade saluran kalsium pada neuron 🡪 Inhibisi pelepasan asetilkolin
  • Mengurangi kedalaman kerutan
  • Enkephalins: Ligan endogen yang berikatan terhadap reseptor opioid

 

  • Carrier Peptides

Carrier peptides adalah peptida yang bertanggung jawab dalam transportasi dan stabilisasi oligoelemen seperti tembaga dan manganese, membawa elemen-elemen tersebut ke dalam kulit dan memperbolehkan penggunaan mereka oleh sel epitel. Tembaga adalah salah satu logam yang dapat ditransportasi oleh peptida, berperan dalam penyembuhan luka dan sebagai kofaktor enzim lysyl oxidase, tyrosinase, dan dismutase superoksida. Tembaga memiliki peranan esensial dalam sintesis kolagen, melanogenesis, dan efek antioksidan (Tabel 2). Berikut adalah contoh, struktur kimia, dan fungsi dari carrier peptides (Tabel 3).

Tabel 2.Reaksi kimiawi melibatkan tembaga


  • Neurotransmitter-Inhibiting Peptides

Neurotransmitter-inhibiting peptides adalah peptida kosmetikal terbaru, dimana peptida ini dikembangkan untuk menyerupai toksin botulinum yang menyebabkan blokade pelepasan asetilkolin pada neuromuscular junction (NMJ). Hal ini dicapai melalui proses kompetisi peptida terhadap pengikatan dengan protein reseptor, SNAP-25, pada kompleks SNARE (soluble N-ethylmaleimide-sensitive factor activating protein receptor) sehingga menyebabkan destabilisasi dari struktur dan pencegahan dari pelepasan asetilkolin pada NMJ. Peptida jenis ini pada pasar kosmetik ditujukkan untuk menghaluskan kerut dan garis halus melalui relaksasi otot sehingga menyebabkan penurunan kontraksi otot wajah. Beriktu adalah contoh, senyawa kimia, dan fungsi yang tergolong dalam grup ini (Tabel 4).

Peptida Golongan Lain

Terdapat beberapa golongan peptida lainnya dengan mekanisme kerja yang berbeda dari ketiga kelompok besar di atas. Golongan ini mencangkup kelompok 1) structural peptides, 2) enzyme inhibitory peptides, 3) growth factors, dan 4) protein.

  • Structural Peptides

Keratin merupakan protein struktur utama pada kulit. Sebuah penelitian terhadap peptida keratin terhidrolisir yang berasal dari kulit domba (berat molekular < 1000 Dalton [Da]) dengan dua formulasi, solusi akua dan suspensi liposom lipid bulu domba internal menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan antara kontrol dan lokasi yang diaplikasikan, dimana ditemukan peningkatan hidrasi dan elastisitas akibat aplikasi peptida keratin. Peptida ini juga menunjukkan efek dalam perbaikan properti mekanik dan termal pada rambut yang dilemahkan.

  • Enzyme Inhibitory Peptides

Peptida pada golongan ini secara langsung atau tidak langsung menyebabkan inhibisi pada enzim. Protein soya/kacang kedelai adalah enzyme inhibitory peptide yang berasal dari biji kacang kedelai berperan dalam menginhibisi proteinase. Pada sebuah penelitian, ekstrak kacang kedelai menunjukkan indeks papilla yang meningkat pada aspek volar lengan bawah pada kelompok dengan ekstrak kacang kedelai dibandingkan placebo.

Peptida beras adalah protein alami berperan dalam inhibisi aktivitas metalloproteinase dan menginduksi ekspresi gen hyaluronan synthase 2 pada keratinosit.

Pada penelitian, peptida protein sutra secara signifikan menginhibisi pembentukan lesi kulit pada mencit tidak berbulu yang dipaparkan terhadap sinar ultraviolet B.

  • Growth Factors (GF)

Penggunaan growth factors (GF) dalam merejuvenasi kulit memberikan harapan yang menjanjikan. Perkembangan dalam ilmu peran GF dalam penyembuhan luka telah meningkatkan ketertarikan dalam peran potensial molekul ini dalam perbaikan dan remodeling struktur kulit. Tabel 5 menunjukkan GF penting yang terlibat dalam proliferasi fibroblast dan komponen matriks ekstraselular.

Tabel 5. Growth factor utama yang berhubungan dengan fibroblas dan komponen matriks ekstraselular


Berbagai produk kosmetik di pasar mengandung satu atau lebih GF manusia. GF sebagai bahan aktif dapat ditemukan pada kosmetikal berikut:

  • TNS Recovery Complex

Produk ini dipasarkan oleh SkinMedica dan merupakan campuran GF, sitokin, dan protein larut. Komponen dari kompleks ini didapatkan dari kultur sel fibroblas dari bayi baru lahir. Efek dari kompleks ini dikaji dan ditemukan signfikan secara stastik dalam menurunkan kerutan wajah, garis halus, dan kulit yang rusak akibat sinar pada tingkatan periorbital. Pada penelitian lebih lanjut, ditemukan penurunan yang bermakna pada kerutan periorbital setelah bulan ketiga

  • Biorestorative Skin Cream

Produk ini diproduksi oleh laboratorium Neocutis, dimana terdiri atas protein sel, GF manusia, dan sitokin yang didapatkan dari kultur fibroblas janin manusia. Paa penelitian, ditemukan adanya penurunan dalam kedalaman kerutan perioral dan periorbital

  • Cellular Rejuvenation Serum

Serum ini mengandung TGF-β 1, asam askorbat dan ekstrak Cimicifuga racemose dan ditemukan adanya penurunan dari kerut wajah.

Meskipun GF tergolong sebagai molekul hidrofilik dengan ukuran lebih besar dari 15 000 Da, penetrasi kulit agen ini sangat kurang. Namun, penelitian menunjukkan keuntungan klinis dari penggunaan GF. Hal ini dicapai melalui beberapa mekanisme yaitu 1) GF diserap melalui kelenjar keringat dan folikel rambut, dimana setelahnya mereka berinteraksi dengan keratinosit yang melepaskan sinyal kimia untuk fibroblas, 2) kulit yang mengalami penuaan cenderung kering dan rapuh, dan lebih rentan terhadap penetrasi molekul yang lebih besar, dan 3) komunikasi parakrin antara keratinosit dan fibroblas, dimana keratinosit menginduksi fibroblast untuk memproduksi GF yang kemudian menyebabkan stimulasi terhadap proliferasi keratinosit. 

  • Protein: Keuntungan utama yang didapatkan dari penggunaan protein pada kosmetikal adalah perbaikan hidrasi kulit. Protein meningkatkan jumlah air dalam stratum korneum, yang mengurangi kerutan yang disebabkan oleh dehidrasi dan memperbaiki ketebalan dan kualitas sawar kulit. Salah satu keuntungan utama dari protein dalam kosmetikal adalah hidrasi kulit kepala sehingga digunakan dalam shampoo dan conditioner. 
Referensi

  1. 1. Husein el Hadmed H, Castillo RF. Cosmeceuticals: peptides, proteins, and growth factors. J Cosmet Dermatol. 2016; 15(4): 514–9. 
  2. Lima TN, Moraes CAP. Bioactive peptides: Applications and relevance for cosmeceuticals. Cosmetics. 2018; 5(1). 
  3. Lupo MP, Cole AL. Cosmeceutical peptides. Dermatol Ther. 2007; 20(5): 343–9. 
  4. Negahdaripour M, Owji H, Eslami M, Zamani M, Vakili B, Sabetian S, et al. Selected application of peptide molecules as pharmaceutical agents and in cosmeceuticals. Expert Opin Biol Ther [Internet]. 2019; 19(12): 1275–87. Available from: https://doi.org/10.1080/14712598.2019.1652592
  5. Pai V, Bhandari P, Shukla P. Topical peptides as cosmeceuticals. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2017; 83(1): 9–18. 
  6. Schagen SK. Topical peptide treatments with effective anti-aging results. Cosmetics. 2017; 4(2).