Produk Tanpa Paraben Lebih Baik?
Author Kania Luthfiani; Editor Jennie Novita
Last updated on Oct 13, 2022
Masa pandemi memberikan dampak positif terhadap beauty industry, karena transaksi belanja online pada produk kosmetika meningkat hingga 80% dari sebelumnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh himbauan untuk merawat diri di rumah aja untuk mencegah penyebaran virus saat pandemi.
Tidak heran kalau sekarang brand dan produk kosmetika mulai menjamur di Indonesia. Banyak brand-brand baru yang bermunculan dengan berbagai produk dan klaimnya. Sayangnya, tak jarang brand melakukan Fear Mongering terhadap masyarakat. Fear Mongering adalah tindakan yang dilakukan untuk membuat seseorang ataupun sekelompok orang menjadi takut yang berlebihan dan berdampak pada gangguan kesehatan mental.
Fear Mongering yang sangat mudah ditemui adalah klaim produk seperti “Paraben berbahaya jika digunakan” atau “Produk non-alcohol & non-pafume lebih baik”. Pasti pernah dengar kan dengan 2 klaim tersebut?
Benar gak sih kalau produk-produk tanpa Paraben, Alkohol ataupun Parfum pasti lebih baik? Sekarang kita akan bahas dulu produk dengan Paraben! Let’s go kita kulik, apakah Paraben seberbahaya yang digambarkan?
Coba cek pada list ingredients produk kamu, apakah terdapat kandungan Methylparaben, Propylparaben, dan Butylparaben? Ketiga Paraben ini adalah pengawet yang sering ditemukan pada produk kosmetika, skincare, obat, bahkan makanan.
Paraben digunakan sebagai pengawet pada produk-produk yang disebutkan di atas. Kenapa perlu menggunakan Paraben pada produk kosmetika, obat, bahkan makanan? Hal ini untuk menjaga kualitas pada produk untuk mencegah timbulnya jamur, dan bakteri. Tidak mau kan produk yang baru kamu beli tidak bisa digunakan kembali hanya karena produk cepat rusak? Nah disinilah peran dari Paraben.
Paraben memang mudah ditemukan pada produk seperti shampo, face wash, pasta gigi, losion, dan lainnya, tapi kamu tidak perlu khawatir ya ketika menemukan Paraben pada produk tersebut. Karena, biasanya Paraben pada produk tertentu memiliki konsentrasi yang kecil dan pada semua produk konsentrasinya juga diatur agar tetap aman digunakan. Jadi, rasanya gak perlu ada alasan lagi untuk takut dengan produk yang mengandung Paraben.
Fear Mongering terhadap Paraben sudah banyak beredar, salah satunya adalah Paraben dapat menyebabkan kanker payudara. Benarkah?
Isu tentang Paraben dapat menyebabkan kanker dimulai ketika adanya penelitian dari Philippa Darbre dkk, di Inggris. Pada penelitian tersebut, ditemukan Paraben pada jaringan tumor payudara.
Hasil dari penelitian tersebut memang menunjukkan adanya Paraben pada jaringan tumor payudara, tapi tidak disebutkan berasal dari mana Paraben tersebut hingga muncul di jaringan tumor payudara. Pada penelitian tersebut juga tidak dijelaskan kalau Paraben dapat menyebabkan terjadinya tumor payudara.
Lalu, perlukah kita berhenti untuk menggunakan produk yang mengandung Paraben setelah munculnya hasil penelitian tersebut? Rasanya perlu studi lebih lanjut untuk akhirnya memutuskan berhenti menggunakan Paraben. Kenapa? Karena, dari tim peneliti pun tidak mengklaim “Paraben menyebabkan kanker”, tapi banyak yang menyimpulkan dan membuat misinformasi seakan-akan Paraben dapat menyebabkan kanker.
Paraben Bikin Alergi
Alasan lain yang menyebabkan orang takut menggunakan produk yang mengandung Paraben adalah “katanya bikin alergi”.
Benar Paraben dapat menyebabkan alergi, tapi kemungkinannya sangat kecil. Pada beberapa penelitian disebutkan angka kejadian alergi pada Paraben bervariasi antara 0.4% - 3.5%. Artinya, dari 100 orang yang menggunakan Paraben, kemungkinan terjadinya alergi hanya 3-4 orang saja. Sisanya? Ya tentu aman.
Di dalam satu produk mengandung banyak ingredients. Ketika kamu menggunakan 1 produk, artinya kamu menggunakan semua ingredients yang ada di dalamnya. Jadi, ketika kamu menggunakan produk yang mengandung Paraben, dan muncul reaksi alergi, belum tentu itu (alergi) disebabkan oleh Paraben, tapi ada kemungkinan terjadi akibat ingredients lainnya. Sehingga penting untuk melihat reaksi kulitmu setiap kali menggunakan produk baru, dan perhatikan juga formulasi di dalamnya.
Jadi, Perlukah Menghindari Paraben?
Beberapa orang mungkin sudah percaya dengan isu-isu yang beredar terkait Paraben, dan penyebaran misinformasi juga tidak bisa ditahan atau dihentikan. Jadi, semua kembali ke pilihan masing-masing. Jika kamu ragu menggunakan Paraben dan merasa selalu ada reaksi negatif setelahnya, boleh saja kamu menghindari produk yang mengandung Paraben.
Ingat, tidak semua kulit menimbulkan reaksi yang sama. Jadi, tidak bisa disamakan jika ada reaksi negatif pada satu kulit dengan kulit yang lain.
https://doi.org/10.1002/jat.958