Psoriasis

Author dr. Charlene Janice;
Last updated on May 09, 2021

psoriasis

Apa itu?

Psoriasis adalah kondisi kelainan kulit jangka panjang (kronis) yang seringkali berhubungan dengan seluruh tubuh. Gejala lain yang paling sering menyertai adalah radang sendi. Psoriasis dapat terjadi kapanpun, namun biasanya antara usia 15-30 tahun. Laki-laki dan perempuan sama-sama dapat mengalami psoriasis, juga terjadi pada setiap ras. Selain itu, perlu diketahui bahwa psoriasis tidak menular, sehingga tidak perlu takut walaupun lesi psoriasis dapat terlihat mengganggu.

Bagaimana bisa terjadi?

Penyebab pasti psoriasis masih belum diketahui, namun genetik dan sistem imun memiliki peran besar. Seringkali, sesuatu terjadi untuk memicu gejala psoriasis untuk timbul. Pertumbuhan kulit pada psoriasis terjadi sangat cepat sementara perkembangannya terhambat sehingga kulit yang tumbuh berbentuk tebal namun tidak sehat dan mudah terluka.

Pemicu

  • Trauma (gesekan, goresan, tekanan, luka): hal seperti trauma dapat memicu psoriasis melalui proses radang/inflamasi. Proses radang yang berlebihan tersebut menghasilkan peningkatan sinyal-sinyal yang salah satunya memicu pertumbuhan sel kulit baru. Pada psoriasis, pertumbuhan tersebut sangat berlebihan dan tidak dapat dikontrol.
  • Obat-obatan: lithium, anti malaria, obat darah tinggi (beta blocker), NSAID (indomethacin), tetrasiklin. *Semua masih dalam penelitian, namun beberapa penelitian menyatakan bahwa 
  • Infeksi
  • Stres: stress dapat memicu timbulnya psoriasis untuk pertama kali atau memperburuk psoriasis yang sudah pernah ada.
  • Alkohol
Gejala
  • Lesi kemerahan, menebal, berbentuk oval atau bulat, batasnya tegas, terkadang dapat bergabung satu sama lain.
  • Seringkali terletak pada bagian luar siku, lutut, atau kulit kepala. Walaupun begitu, plakat psoriasis dapat timbul di bagian tubuh manapun.
  • Lesi kulit bisa bersisik, dan biasanya diperburuk dengan trauma (gesekan, benturan), infeksi, atau obat-obatan.
  • Bisa tiba-tiba bertambah banyak namun proses nya jangka panjang.

Gejala lain

  • Kuku: terjadi hampir 80%-90% yang mengakibatkan pertumbuhan kuku sangat cepat dan menebal.
  • Radang sendi (arthritis): biasanya timbul 10 tahun sampai belasan tahun setelah lesi kulit muncul. Gejalanya tidak signifikan seperti nyeri-nyeri sendi. Tingkat keparahan radang sendi juga tidak dapat menjadi indikator derajat keparahan psoriasis secara keseluruhan.

Perjalanan penyakit

Radang berlebihan yang mengakibatkan adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Ditambah lagi dengan adanya pembentukan pembuluh darah baru yang tidak normal sehingga terjadi gejala penebalan kulit, bersisik, dan apabila dikelupas, akan timbul bintik-bintik perdarahan di bawahnya.

Advanced cheat sheet

Tipe

Bentuk lesi

Psoriasis plakat

  • Berbatas tegas, kemerahan, bersisik, diameter >0.5 cm, satu lesi atau bisa seluruh tubuh
  • Diklasifikasi lebih lanjut tergantung lokasi

Psoriasis gutata

  • Erupsi akut seperti “dew-drop”, berwarna pink salmon, bersisik halus, berbentuk papul kecil pada dada, perut, punggung, atau lengan dan tungkai
  • Seringkali didahului oleh infeksi Streptokokus grup A

Pustular

  • Pustul nyeri, bernanah, dengan dasar kulit inflamasi
  • Seringkali di bagian telapak tangan dan kaki

Eritroderma

  • Timbul gejaka akut/subakut berupa kemerahan yang menyebar luas sampai seluruh tubuh dengan atau tanpa sisik
  • Dapat terjadi gangguan metabolic dan hipotermi
  • Life-threatening

Anular

  • Plak kemerahan, bersisik, dengan central healing

Psoriasis plakat

Lokasi 

Bentuk lesi

Lipatan tubuh

  • Nama lain intertriginous atau inverse psoriasis
  • Berbatas tegas, bersisik halus, plakat tipis yang khusus pada daerah lipatan (lipat payudara, ketiak, selangkangan, genital, lipat hidung-mulut)

Kuku

  • Dapat terjadi tanpa gejala kulit lainnya
  • Bisa diikuti dengan radang sendi
  • *Pitting, distal onycholisis, subungual hyperkeratosis, oil drop sign, splinter hemorrhages, leukonychia, crumbling, red lunula

Kulit kepala

  • Common, sulit ditangani

Telapak tangan dan kaki

  • Terletak di telapak tangan dan kaki
  • Kemerahan dengan sisik halus atau goresan, bisa menutupi seluruh telapak tangan dan kaki

Diagnosis

Diagnosis psoriasis adalah diagnosis secara klinis oleh dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK). Beberapa dokter dapat mendiagnosis dan terapi gejala awal namun terapi psoriasis secara menyeluruh sebaiknya diawasi oleh dokter spesialis. Hal yang seringkali ditanyakan adalah riwayat keluarga (melihat keturunan/genetik memiliki peran penting dalam perkembangan psoriasis), faktor risiko dan pemicu seperti infeksi, trauma (gesekan, goresan, tekanan).

Pemeriksaan lain seperti laboratorium tidak diperlukan namun pada beberapa kasus yang sulit atau membahayakan nyawa dapat dilakukan. Selain itu, pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan patologi anatomi di mana kulit yang mengandung lesi diambil (biopsi) dan dilihat di bawah mikroskop. Kulit psoriasis akan terlihat lebih tebal dan radang terlihat lebih hebat (terutama bila dibandingkan dengan eksim).

Tanda klinis

Psoriasis dapat didiagnosis secara klinis, salah satunya dengan melihat beberapa fenomena:

  • Fenomena tetesan lilin: kulit psoriasis mengalami penebalan yang signifikan, apabila digores, akan terasa seperti menggores tetesan lilin.
  • Auspitz sign: apabila penebalan kulit diangkat, akan terlihat bintik-bintik perdarahan di bawahnya.
  • Koebner sign: apabila kulit digoreskan (diberikan trauma), akan timbul lesi baru.

Derajat

Derajat psoriasis dapat ringan, sedang, atau berat. Pilihan tatalaksana yang diberikan akan dilihat dari derajat psoriasis. Derajat psoriasis dinilai dari seberapa banyak plak psoriasis yang terdapat pada permukaan tubuh.

  • Derajat ringan: psoriasis terdapat kurang dari 10% permukaan tubuh, psoriasis minimal atau tidak mempengaruhi kualitas hidup penderita. 
  • Derajat sedang: psoriasis terdapat pada 10%-30% permukaan tubuh, psoriasis mengganggu kualitas hidup penderita.
  • Derajat berat: psoriasis terdapat lebih dari 30% pernmukaan tubuh, psoriasis sangat menganggu kualitas hidup penderita.

 

Tips skincare untuk psoriasis
  • Jaga kelembaban kulit: merupakan cara yang paling mudah dan murah untuk mengurangi gejala psoriasis. Menggunakan pelembab yang tidak mengiritasi (hindari penggunaan fragrance, alkohol, essential oil, atau bahan-bahan potensi iritasi lainnya dalam pelembab yang kamu gunakan sehingga produk tersebut baik digunakan untuk mengurangi kering, gatal, kemerahan, nyeri, dan kulit bersisik yang umumnya timbul pada kulit psoriasis. Pilih moisturizer yang mengandung humektan untuk memberi kelembaban dan oklusif dan emolien untuk mempertahankannya. Pemakaian pelembab paling dianjurkan langsung setelah mandi dengan keadaan kulit masih lembab. Salah satu cara yang cukup efektif lainnya adalah menggunakan humidifier apabila sering berada di lingkungan yang dingin dan kering.
  • Skin care keratolitik: beberapa jenis skin care dengan kandungan keratolitik dapat membantu untuk menangani proses penebalan kulit yang tidak terkontrol. Beberapa bahan yang dapat membantu antara lain adalah salicylic acid (BHA). Konsentrasi yang dianjurkan adalah 2%-10% (dengan pengawasan dokter). Skin care dengan BHA yang dijual bebas adalah yang mengandung konsentrasi sampai dengan 2%.
  • Soothe dengan air hangat atau air dingin: berendam dengan air hangat atau dingin dapat memperbaiki spot-spot yang gatal dan iritasi. Bisa ditambah bath salt untuk membantu relaksasi dan jangan lupa gunakan sabun yang gentle dan mild agar tidak merusak lapisan lipid di permukaan kulit.
  • Sinar matahari: penelitian menyatakan bahwa sinar matahari (UV) dapat menekan pertumbuhan berlebihan pada psoriasis. Berjemur antara jam 8-11 selama 20-30 menit dapat membantu, jangan lupa gunakan sunscreen apabila tidak sedang berjemur.

Terapi

Terapi psoriasis sendiri bertujuan untuk menurunkan frekuensi dan kualitas serangan psoriasis. Terdapat beberapa cara dimulai dari diet dan minum air putih yang cukup (konvensional), ditambah terapi obat-obatan minum dan oles, sampai prosedur kosmetik.

  • Diet

Minum minimal 2 liter per hari untuk mengontrol gejala psoriasis. Konsumsi cukup sayur-sayuran hijau dan buah. Hal ini mungkin tidak betul-betul menyembuhkan namun dapat membantu untuk mengontrol gejala. Individu dengan pola makan yang buruk dapat mempengaruhi kulit. Tambahan konsumsi suplemen seperti zinc juga dapat membantu. Hindari beberapa makanan yang dapat memicu timbulnya gejala psoriasis seperti: daging merah, gula, makanan kaleng, dairy.

  • Hindari pencetus terutama minum alkohol dan stress. Minimalisir trauma dengan menggunakan pakaian lengan panjang dan celana/rok panjang. Hindari pemakaian pakaian dalam atau baju yang ketat karena tekanan sedikit banyak dapat mempengaruhi timbulnya serangan baru.
  • Jangan menggaruk lesi kulit: jelas sekali bahwa salah satu pencetus psoriasis adalah trauma. Menggaruk lesi akan memperburuk dengan adanya proses radang, selain itu juga kulit yang luka akibat garukan akan lebih rentan mengakibatkan infeksi. Dapat konsultasikan kepada doktermu agar dapat diberikan obat untuk mengurangi rasa gatal.

Berikut merupakan guideline terapi psoriasis yang lebih advanced:

  • Terapi topikal (oles)

  • Terapi sinar/ fototerapi
 

Narrowband UVB (NB-UVB; 310-331 nm)

Broadband UVB (BB-UVB)

Psoralen dan UVA Light (PUVA)

Excimer laser (308 nm)

Dosis

Dosis berdasarkan tipe kulit Fitzpatrick atau MED (minimal erythema dose). Mulai dari 50% MED dilanjutkan dengan 3-5 treatment setiap minggu. Gunakan lubrikasi sebelum terapi.

Terapi 1-20: tingkatkan 10% dari MED awal.

Terapi 21: peningkatan tergantung dokter.

Terapi maintenance setelah >95% perbaikan:

-1x/minggu selama 3 minggu, dosis sama.

-1x per 2 minggu selama 2 minggu, kurangi dosis sebanyak 25%.

-1x per 4 minggu, 50% dari dosis tertinggi.

Dosis tergantung dari tipe kulit Fitzpatrick atau MED. Terapi awal mulai dari 50% MED diikuti 3-5 terapi setiap minggu.

Terapi 1-10: tingkatkan dosis sampai 25% dari MED awal.

Terapi 11-20: tingkatkan 10% dari MED awal.

Terapi 21: peningkatan dosis atas pertimbangan dokter.

Dosis tergantung dari MDP (minimal phototoxic dose).

Dosis awal adalah 0.5-2.0 J/cm2, tergantung dari tipe kulit atau MDP. Terapi 2x seminggu, peningkatan sebanyak 40% per minggu sampai kemerahan timbul, lalu maksimal 20% per minggu. Tidak lebih dari 15J/cm2
Dosis energi ditentukan dari tipe kulit pasien dan ketebalan plakat. Dosis selanjutnya ditentukan dari respon terhadap terapi yang telah dilakukan dengan memperkirakan efek samping yang terjadi. Terapi biasanya diberikan sebanyak 2x seminggu.
Efektivitas >70% perbaikan selama 4 minggu. Lebih efektif dibandingkan BB-UVB. 47% perbaikan selama 4 minggu Remisi dalam 70%-90% pasien. Respon tinggi terhadap terapi. 90% perbaikan pada PASI dalam 7 minggu.
Keamanan Photodamage, Polymorphic light eruption, penuaan dini, kanker kulit. Risiko lebih rendah dari PUVA. Photodamage, Polymorphic light eruption, penuaan dini, kanker kulit. Photodamage, Polymorphic light eruption, penuaan dini, kanker kulit, kerusakan mata. Kemerahan, lenting, pigmentasi, erosi.
Kontraindikasi

Absolut:

Gangguan fotosensitivitas.


Relatif:

Konsumsi obat yang meningkatkan fotosensitisasi, kanker kulit.

Absolut: Gangguan fotosensitivitas.


Relatif:

Konsumsi obat yang meningkatkan fotosensitisasi, kanker kulit.

Absolut: Gangguan fotosensitivitas, menyusui, kanker kulit.


Relatif:

Usia <10 tahun, kehamilan, konsumsi obat yang meningkatkan fotosensitisasi, kanker kulit.

Absolut:

Gangguan fotosensitivitas.


Relatif:

Konsumsi obat yang meningkatkan fotosensitisasi, kanker kulit.

Remarks

Efektif sebagai terapi tunggal. Peningkatan efektivitas dengan coal tar, anthralin, terapi sistemik.

Peningkatan efektivitas dengan coal tar, anthralin, terapi sistemik. Rekomendasi: <200 terapi total. Kombinasi dengan retinoid oral dapat menurunkan paparan kumulatif UVA. Kulit normal dilindungi dari paparan radiasi yang tidak perlu karena terapi ini spesifik dilakukan pada lesi kulit.

  • Terapi sistemik
 

Siklosporin A

Metotreksat

Asitretin

Asam fumarat ester

Cara Kerja

Mengikat siklofilin sehingga menurunkan efek NF-AT pada sel T dan menekan sinyal penyebab psoriasis.

Menghambat dihydrofolate reductase, menekan pembentukan gen. Menekan AICAR transformylase sehingga terdapat akumulasi adenosin anti inflamasi.

Mengikat reseptor retinoid acid. Membantu memperbaiki regenerasi sel kulit.

Mengganggu proses signaling yang berkontribusi pada psoriasis.

Dosis

Dosis tinggi:

5 mg/kg/hari lalu tap off


Dosis rendah:

2.5 mg/kg/hari, tingkatkan setiap 2-4 minggu sampai 5 mg/kg/hari; lalu tap off.

Mulai dari dosis awal yaitu 2.5 mg lalu perlahan tingkatkan dosis sampai dosis terapi (10-15 mg/minggu; maksimal 25-30 mg/minggu)

Mulai dari 25-50 mg/hari lalu sesuaikan dengan respon terapi.

Mulai dari dosis rendah, tingkatkan setiap minggu sampai terjadi perbaikan. Maksimal 1.2 gr/hari.

Efektivitas

Sangat efektif. Sampai 90% pasien mengalami perbaikan nyata.

Menekan derajat keparahan psoriasis sampai 50% pada >75% pasien.

Efek perbaikan serupa dengan terapi tunggal.

80% perbaikan pada area dan derajat keparahan.

Keamanan

Nephrotoxic, HTM, imunosupresi, peningkatan risiko keganasan.

Hepatotoksik, fibrosis hepar, gangguan fetus, gangguan kulit, infeksi oportunistik.

Hepatotoksik, gangguan lemak, gangguanfetus, kebotakan, hyperostosis.

Gangguan saluran cerna, flushing, nyeri kepala, limfopenia, gagal ginjal.

Kontraindikasi

Absolut:

Darah tinggi tidak terkontrol, kelainan ginjal, keganasan.

Absolut:

Kehamilan, menyusui, alcohol abuse


Relatif:

Gangguan hepar, hepatitis, gangguan ginjal, infeksi, fungsi paru menurun.

Absolut:

Kehamilan, menyusui.

Absolut:

Gangguan saluran cerna kronis, gangguan ginjal, kehamilan, menyusui, keganasan.

Remarks

Terapi intermiten jangka pendek lebih aman dibandingkan dengan terapi jangka panjang.

Terapi jangka panjang aman dengan pengawasan.

Retinoid dapat dikombinasikan dengan PUVA atau UVB untuk meminimalisir efek samping dan meningkatkan respon terapi.

Tidak FDA-approved untuk psoriasis namun banyak dilakukan di Eropa.

Kategori Kehamilan

C

X

X

C



 

Hydroxyurea

6-Thioguanine

Mycophenolate Mofetil

Sulfasalazine

Cara Kerja

Menghambat ribonucleotide diphosphate reductase sehingga menekan sintesis DNA dan proliferasi sel.

Analog purin yang meningkatkan apoptosis (kematian sel).

Non competitive inhibitor of inosine monophosphate dehydrogenase, menekan biosintesis purin dan menekan pertumbuhan sel de novo.

Anti inflamasi, menekan 5-lipoxygenase. Mekanisme molekul belum jelas.

Dosis

500 mg/hari, tingkatkan sampai 1-1.5 g/hari berdasarkan respon terapi dan toleransi.

Mulai dari 80 mg 2x/minggu, dengan peningkatan 20 mg setiap 2-4 minggu. Dosis maksimal 160 mg 3x/minggu.

Dosis dimulai dari 500-750 2x/hari lalu tingkatkan sampai 1-1.5 gr 2x/hari.

Mulai dari 3x500 mg/hari, apabila dapat ditoleransi dalam 3 hari, tingkatkan dosis sampai 3x1 gr/hari. Lanjutkan selama 6 minggu, apabila dapat ditoleransi, tingkatkan sampai 4x1 gr/hari.

Efektivitas

61% remisi pada 85 pasien.

Studi kohort retrospektif menyatakan terdapat >90% perbaikan pada >80% pasien.

Moderately effective.

Moderately effective.

Keamanan

Penekanan sumsum tulang belakang, teratogenic, mutagenic, lichen planus-like, eksaserbasi eritema, ulserasi.

Penekanan sumsum tulang belakang, gangguan pencernaan, gangguan hepar.

Gangguan pencernaan, leukopenia, nyeri kepala, HTN, edema perifer, infeksi, limfoma.

Nyeri kepala, mual, muntah, kemerahan, gatal, pruritus, anemia hemolitik.

Kontraindikasi

Absolut:

Riwayat sumsum tulang belakang abnormal, kehamilan, menyusui.


Relatif:

Gangguan ginjal

Absolut:

Gangguan enzim thiopurine methyltransferase, gangguan hepar, kehamilan.

Absolut:

Infeksi berat, keganasan.

Absolut:

Hipersensitivitas terhadap sulfasalazine, obat sulfa, salisilat, obstruksi usus atau urin. Defisiensi G6PD.

Remarks

Studi tentang terapi jangka panjang terbatas.

Pasien secara efektif dipantau selama 33 bulan.

Studi tentang terapi jangka panjang terbatas.

Studi tentang terapi jangka panjang terbatas.

Kategori Kehamilan

D

D

C

B



  • Terapi kombinasi


Alasan kontraindikasi:

  • CsA dan PUVA: meningkatkan risiko kanker kulit (squamous cell carcinoma).
  • Coal tar dan PUVA: respon fototoksik berat
  • Acitretin dan MTX: hepatotoksik