Retinoid
Author dr. Charlene Janice;
Last updated on May 18, 2021
APAKAH ITU: derivat Vitamin A.
FUNGSI: anti-radang, anti-aging, mengurangi dan mengatasi pigmentasi, merawat jerawat, memperbaiki struktur kulit.
KONSENTRASI: sangat bervariasi tergantung tipe retinoid dan besar kemungkinan memerlukan pengawasan dokter untuk pemakaian.
Definisi
Retinoid adalah derivat Vitamin A, sama seperti tretinoin, retinol, adapalene, dan tazarotene. Retinoid seringkali digunakan sebagai anti-aging dan anti-acne. Retinoid dapat dikonversi menjadi beberapa bentuk lain, semakin banyak proses konversi yang terjadi, kekuatan retinoid pun semakin bertambah.
Struktur vitamin A:
Merupakan molekul hidrofobik (tidak suka air) dengan 3 domain struktur: cincin silinder, polyene side chain, dan polar end group. Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh, sumber utamanya adalah dari diet/makanan (tumbuhan mengandung karotenoid seperti ubi, wortel; atau dari hewan (hati)), sampai di usus, vitamin A akan dicerna menjadi retinoid.
Berikut adalah bagan konversi retinoid:
Retinol ester (palmitate dan acetate) 🡪 Retinol 🡪 Retinaldehyde 🡪 Retinoic acid (bentuk aktif), yaitu tretinoin dan retin-A.
Retinoid dapat digunakan mulai dari usia 20 tahun ke atas. Apabila tidak terdapat masalah kulit tertentu, mulai dapat digunakan dari usia 25 tahun ke atas karena proses regenerasi kulit mulai melambat. Retinoid lebih direkomendasikan untuk dipakai oleh tipe kulit yang berminyak mengingat kerjanya yang baik untuk mengurangi produksi sebum dan mencegah terbentuknya komedo dan jerawat.

Apakah fungsinya?
- Mengatasi keriput dan fine lines
- Dull skin, rough skin
- Pigmentasi dan spots
- Jerawat
- Memperbaiki struktur kulit
- Meningkatkan produksi kolagen tipe 1 (COL1A1), tipe 3 (COL3A1), dan pro-kolagen
- Meningkatkan sintesis protein
- Meningkatkan produksi seramide (ceramide synthase 3 [LASS 3], ceramide synthase 4 [LASS 4]
- Mengurangi sekresi dan ukuran kelenjar sebasea
- Antibakteri dan anti radang
- Generasi I
Generai I merupakan generasi non aromatik, termasuk retinol, retnial, isotretinoin (13-cis retinoic acid), tretinoid (all-trans retinoic acid), dan alitretinoin (9-cis retinoic acid).
- Generasi II
Generasi II merupakan komponen monoaromatik. Termasuk di dalamnya adalah etretinate, acitretin, dan motretinate. Struktur generasi II lebih lipofilik (suka lemak) sehingga absorpsi ke dalam tubuh meningkat dibandingkan generasi I.
- Generasi III
Generasi III dibentuk dengan cyclization dari rantai polyene. Termasuk di generasi ini adalah adapalene, tazarotene, dan bexarotene yang merupakan molekul poliaromatik. Struktur generasi III lebih kaku sehingga kekuatan ikatan dengan reseptor berkurang, menghasilkan jenis retinoid yang lebih gentle namun sama-sama efektif.
Cara Pakai
- Bersihkan wajah terlebih dahulu (rekomendasi double cleansing apabila produksi minyak berlebih)
- Ambil secukupnya (1 pea-sized) krim yang mengandung retinoid / 1-2 tetes serum yang mengandung retinoid dan tuang ke telapak tangan
*1 pea-sized cukup untuk 1 area wajah, konsultasikan dengan dokter jenis, jumlah, konsentrasi dari retinoid dan bagaiman cara menggunakannya
- Usapkan perlahan ke bagian wajah yang menjadi target
- Diamkan hingga kering
- Bilas dengan air bersih mengalir apabila terdapat perasaan: nyeri, terbakar, kemerahan, gatal yang menetap lebih dari 1-2 menit.
Additional advice:
- Gunakan produk di malam hari
- Hati-hati apabila digunakan bersama dengan bahan aktif lain (dapat mulai digunakan secara bergantian dengan memperhatikan reaksi kulit)
- Mulai dari konsentrasi rendah lalu tingkatkan perlahan sesuai toleransi kulit (mulai 1-2x/minggu)
- Penggunaan setiap hari dianjurkan pada individu dengan target masalah kulit tertentu (tetap tes sensitivitas terlebih dahulu)
- Gunakan pelembab dan sunscreen karena retinoid dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari
- Gunakan cleansers yang lembut untuk menghindari kulit kering
- Hindari area mata, lipat hidung, dan lipat mulut

*Catatan:
Beberapa produk perawatan wajah di luar memberi klaim retinol ≥1%. Mengapa 1%, di saat dosis retinoid lain dimulai dari konsentrasi 0.01%. Hal tersebut dikarenakan proses aktivasi retinol yang lebih rumit sehingga konsentrasi yang dibutuhkan untuk memiliki efek optimal adalah 0.5 – 1%.
Tipe |
Mechanism of action |
Functions |
Retinol (all-trans retinol) |
Menghambat kolagenasi dan ekspresi matrix metalloproteinases |
Anti-aging treatment, memperbaiki tekstur, dispigmentasi, dryness, fine lines |
Retinoic acid (all-trans retinoic acid, tretinoin) |
Stimulasi proses proliferasi sel epidermal, meningkatkan eliminasi sebum, menurunkan radang, menghambat keratosis |
Jerawat, psoriasis, inflamasi kronis pada folikel rambut dan kelenjar sebasea |
Retinyl esters (retinyl acetate dan palmitate) |
Diubah menjadi retinol terlebih dahulu, dan menjadi retinoic acid. Stimulasi proliferasi sel epidermal, regulasi sebum |
Antioksidan, anti aging, menjaga stabilitas kulit (maintenance) |
Retinaldehyde |
Dioksidasi menjadi retinoid acid oleh retinaldehyde dehydrogenases. Berfungsi untuk stimulasi proliderasi sel epidermal |
Menjaga stabilitas kulit (maintenance), anti aging, memperbaiki tekstur |
Adapalane (naphthalenecarboxylic acid) |
Mengubah ekspresi gen dan sintesis mRNA, mengontrol keratinisasi folikel rambut, modofikasi metabolisme keratinosit, meningkatkan proliferasi dan meningkatkan efek keratolisis (pengelupasan sel kulit) |
Jerawat, inflamasi, keratosis |
Tazarotene |
Mengontrol diferensiasi keratinosit, proliferasi keratinosit, dan inflamasi |
Jerawat, psoriasis, photoaged skin, proteksi kulit terhadap sinar UV |
Agen |
Eritema (kemerahan) |
Scalling (mengelupas) |
Burning (rasa terbakar) |
Flare |
Adapalane |
+ |
+ |
+ |
+ |
Tazarotene |
++ |
+ |
+ |
+ |
Tretinoin |
+++ |
+++ |
++ |
++ |
Penyakit |
Retinoid |
Dosis |
Jerawat (Acne vulgaris) |
Topikal (adapalene, tazarotene, tretinoin) |
Oleskan tipis pada kulit wajah satu kali setiap hari sebelum tidur (naikan frekuensi dan konsentrasi seiring berjalan waktu tergantung toleransi) |
Sistemik (isotretinoin) |
0.5 – 2 mg/kg/hari sampai total dosis kumulatif 120 – 150 mg/kg |
|
Rosasea |
Topikal (adapalene, tazarotene, tretinoin) |
Oleskan tipis pada kulit wajah satu kali setiap hari sebelum tidur (naikan frekuensi dan konsentrasi seiring berjalan waktu tergantung toleransi) |
Sistemik (isotretinoin) |
10 mg/hari sampai 1 mg/kg/hari |
|
Hidradenitis supurativa |
Sistemik (Acitretin, isotretinoin) |
Acitretin: 0.25 – 0.88 mg/kg/hari |
Psoriasis |
Topikal (tazarotene) |
Oleskan tipis pada kulit wajah satu kali setiap hari sebelum tidur (naikan frekuensi dan konsentrasi seiring berjalan waktu tergantung toleransi) |
Sistemik (acitretin) |
25 – 50 mg/hari |
|
Chronic hand eczema |
Sistemik (alitretinoin) |
10 – 30 mg/hari |
Lichen planus |
Topikal (OLP, isotretinoind, retinaldehyde, retinoic acid, tazarotene, tretinoin) |
Oleskan tipis pada lesi 2 – 4x/hari |
Sistemik (CLP, acitretin, OLP, NLP, alitretinoin) |
CLP: 30 mg/hari Alitretineoin: 30 mg/hari |
|
Anti aging/photoaging |
Topikal (tretinoin, tazarotene) |
Oleskan tipis pada kulit wajah satu kali setiap hari sebelum tidur (naikan frekuensi dan konsentrasi seiring berjalan waktu tergantung toleransi) |
Kapan mulai menggunakan retinoid?
Penggunaan retinoid bisa dimulai dari usia 20 tahun apabila tidak mengalami masalah kulit apapun, namun apabila terdapat masalah kulit seperti jerawat, penuaan dini, rosacea, psoriasis, dan lain-lain. Untuk memulai perjalanan retinoidmu, konsultasikan konsentrasi dan frekuensi pemakaian retinoid dengan konsentrasi di atas 1% (berbeda-beda di setiap negara dan regulasi).
Baik digunakan dengan:
- Vitamin C: memperbaiki kulit kusam, bekas jerawat, bekas luka, bercak coklat kehitaman, mencerahkan kulit wajah menyeluruh
- Niacinamide: memperbaiki kulit kusam, bekas jerawat, bekas luka, bercak coklat kehitaman, mencerahkan kulit wajah menyeluruh
- Asam hyaluronat (hyaluronic acid): melembabkan kulit, memperbaiki skin barrier
- Seramide: baik digunakan bersamaan untuk meningkatkan proses peremajaan kulit
- Peptida: baik digunakan bersamaan untuk meningkatkan proses peremajaan kulit dan memberikan hasil lebih optimal
- Emollient: memberikan oklusi dan perbaikan skin barrier sehingga kulit tidak terlalu terasa kering dan proses perbaikan kulit dapat optimal
- BHA (salicylic acid) dosis tinggi (>2%): disarankan untuk memulai kedua dengan konsentrasi rendah dan apabila terdapat dua jenis produk berbeda, digunakan bergantian. Risiko kulit kering dan iritasi meningkat.
- AHA (glycolic acid, lactic acid, citric acid, mandelic acid): disarankan untuk memulai kedua dengan konsentrasi rendah dan apabila terdapat dua jenis produk berbeda, digunakan bergantian. Risiko kulit kering dan iritasi meningkat.
- Retinoid over the counter: efek dapat terlihat 5-6 bulan setelah pemakaian dengan build up konsentrasi dan frekuensi sesuai toleransi.
- Tretinoin topikal: karena lebih poten, hasil dapat terlihat lebih cepat (2-3 bulan setelah pemakaian dengan build up konsentrasi dan frekuensi sesuai toleransi).

Perbedaan efek retinol dan tretinoin:
Jurnal R Kong et al menyatakan bahwa berdasarkan data dan teori terdapat perbedaan signifikan dari penggunaan retinol over the counter dengan tretinoin yang dinyatakan sebagai “obat”. Tretinoin yang dianggap lebih poten diperkirakan akan menghasilkan hasil yang signifikan apabila dibandingkan dengan retinol. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dengan penggunaan retinol 0.1% dan tretinoin 0.1% dengan bahan dasar (base) yang sama pada 2 kelompok dan dilihat hasilnya . Terdapat perbaikan signifikan seperti:

- Gunakan konsentrasi terendah lalu tingkatkan sedikit demi sedikit mengikuti toleransi.
- Mulai dari 2-3 kali seminggu, lalu tingkatkan frekuensi sesuai toleransi.
- Apabila iritasi masih nyata, dilusi dengan oil atau moisturizer. Ambil 1 pea-sized moisturizer ditambah 1 pea-sized retinoid topikal, campurkan, lalu aplikasikan ke wajah dan leher.
- Minimalisir kontak: gunakan sebagai washed-off mask: aplikasikan retinoid ke seluruh wajah dan leher, tunggu 15-30 menit lalu bilas dengan air mengalir.
- Gunakan di malam hari.
- Gunakan sunscreen minimal SPF 30 dan reapply setiap 5 jam di pagi hari.
- Gunakan mild cleanser.
- Gunakan moisturizer (cari yang mengandung humectant dan emollient)
- Hindari sementara skin care yang mengandung bahan eksfoliasi seperti AHA, BHA.
- Jangan gunakan skincare baru lainnya bersamaan dengan retinoid (tunggu sampai 2-4 minggu atau sampai kulitmu menoleransi retinoid dengan baik)
HENTIKAN bila:
- Kemerahan, nyeri, terbakar, gatal menetap lebih dari 5 menit
- Reaksi alergi (bengkak dan kemerahan) saat aplikasi
Source
- A Brief Review on Systemic Retinoids. International Journal Of Pharmaceutical Sciences and Research. 2017;8(9).
- Khalil S, Bardawil T, Stephan C, Darwiche N, Abbas O, Kibbi A et al. Retinoids: a journey from the molecular structures and mechanisms of action to clinical uses in dermatology and adverse effects. Journal of Dermatological Treatment. 2017;28(8):684-696.
- Kong R, Cui Y, J Fisher G, Wang X, Chen Y, M Schneider L et al. A comparative study of the effects of retinol and retinoic acid on histological, molecular, and clinical properties of human skin. Journal of Cosmetic Dermatology. 2015;15:49-57.
- Kubba R, Thappa D, Ashok Kumar B, Sharma R. Topical Retinods. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2016;75:28-30.
- Latter G, Grice J, Mohammed Y, Roberts M, Benson H. Targeted Topical Delivery of Retinoids in the Management of Acne Vulgaris: Current Formulations and Novel Delivery Systems. Pharmaceutics. 2019;11(10):490.
- MacGregor J, Maibach H. The Specificity of Retinoid-Induced Irritation and Its Role in Clinical Efficacy. Exogenous Dermatology. 2002;1(2):68-73.
- Mukherjee S, Date A, Patravale V, Korting H, Roeder A, Weindl G. Retinoids in the treatment of skin aging: an overview of clinical efficacy and safety. Clinical Interventions in Aging. 2006;1(4):327-348.
- See J, Goh C, Hayashi N, Suh D, Casintahan F. Optimizing the use of topical retinoids in Asian acne patients. The Journal of Dermatology. 2018;45(5):522-528.
- Sorg O, Saurat J. Topical Retinoids in Skin Ageing: A Focused Update with Reference to Sun-Induced Epidermal Vitamin A Deficiency. Dermatology. 2014;228(4):314-325
- Sun M, Wang P, Sachs D, Xu Y, Xu Y, Voorhees J et al. Topical Retinol Restores Type I Collagen Production in Photoaged Forearm Skin within Four Weeks. Cosmetics. 2016;3(4):35.
- Zasada M, Budzisz E. Retinoids: active molecules influencing skin structure formation in cosmetic and dermatological treatments. Advances in Dermatology and Allergology. 2019;36(4):392-397.
Related Articles

Niacinamide
Niacinamide adalah turunan dari vitamin B3 yang mudah larut di air. Ia memiliki berperan dalam banyak reaksi kulit dan banyak fungsi. Ia dihasilkan alami dari tubuh dan dapat diperoleh dari makanan (daging ayam/sapi/ikan, telur, susu, ragi dan gandum utuh)

Vitamin C
Vitamin C disebut juga asam askorbat, yang merupakan bentuk reduksi dari vitamin C. Vitamin C memiliki rantai hidrogen yang menjadikannya asam lemah, serupa dengan alpha hydroxy acids yang digunakan dalam dermatologi.

Penuaan / Keriput
Aging atau penuaan adalah sebuah proses penurunan progresif dari fungsi maksimal dan kapasitas cadangan seluruh organ di tubuh, termasuk kulit. Proses ini terjadi pada tingkat sel dan mencerminkan program genetik dalam menjaga tubuh. Penuaan merupakan fenomena alami yang terjadi pada semua orang.