Rontok/Kebotakan

Author dr. Charlene Janice; Editor Dr. dr Dhelya Widasmara, SpKK(K)
Last updated on May 09, 2021

Apa itu?

Rambut rontok dan kebotakan seringkali dianggap sama, namun keduanya memiliki definisi yang berbeda di mana rambut rontok merupakan suatu ketidakseimbangan pada siklus tumbuh dan rontok rambut, sedangkan kebotakan merupakan akibat dari ketidakseimbangan tersebut. Secara kedokteran, terminologi rambut rontok dan kebotakan disebut alopecia.

Penyebab Paling Sering Kerontokan Rambut

  • Stress (fisik/mental)

Stress dapat berpengaruh pada hormon yang mengganggu siklus rambut.

  • Efek samping obat-obatan/pil KB

Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi siklus rambut, contoh utamanya adalah pil KB.

  • Kehamilan atau perubahan hormon
  • Gangguan nutrisi

Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan gangguan pada building blocks atau bahan dasar yang dibutuhkan pada proses pertumbuhan siklus rambut.

  • Penyakit tertentu

Derajat Kerontokan Rambut
  • Derajat I: Penipisan pada bagian tengah kepala, 1-3 cm di belakang garis rambut frontal (depan).
  • Derajat II: Kerontokan yang lebih kelas pada area yang sama dengan derajat I
  • Derajat III: Kebotakan secara menyeluruh pada area yang sama dengan derajat I dan II
Tipe Rambut Rontok

Sebagian besar rambut rontok dikategorikan menjadi tiga tipe yaitu: non sikatrisial (reversible), sikatrisial, gangguan pada batang rambut.

Non cicatricial alopecia

Tipe ini juga dibagi lagi menjadi beberapa subtype yaitu: telogen effluvium, androgenic alopecia, alopecia areata, dan traction alopecia.

  • Telogen effluvium

Tipe ini merupakan tipe paling umum dari kerontokan rambut di mana folikel rambut berhenti bertumbuh dan berada pada fase istirahat untuk durasi yang lebih lama dan waktu yang lebih dini. Gejala utamanya sudah jelas yaitu kerontokan perlahan dari satu per satu helai rambut. Kerontokan rambut normal sehari mencapai 100 rambut (di saat tidak keramas), pada individu dengan telogen effluvium, kerontokan mencapai 150-400 helai rambut per hari. Seringkali penipisan mulai dirasakan bila volume rambut berkurang sampai 30%-50%. 

Keadaan ini seringkali didahului oleh pencetus selama 3-6 bulan sebelumnya seperti demam tinggi, kehamilan dan proses persalinan, penyakit sistemik lainnya, diet berkepanjangan, atau stress. Kunci utamanya adalah mencari pencetus nya dan mengeliminasi. Setelah pencetus terakhir, kerontokan masih dapat terjadi sampai 6 bulan setelahnya, dan akan kembali tumbuh sekitar 12-18 bulan setelahnya.

  • Androgenic alopecia

Tipe ini bergantung erat pada genetik, yang dapat dimulai dari masa puber sampai penuaan (seringkali usia 12-40 tahun). Gejala awal bisa jadi kerontokan secara perlahan namun seringkali dilaporkan dengan adanya penipisan rambut. Pola penipisan dapat bervariasi. Seringkali penipisan terjadi mulai dari dahi dan tengah kepala. Pada perempuan, penipisan dimulai dari tengah.

Penyebabnya adalah hormon androgen seperti dehidrotestosteron dan dehydroepiandrosterone sulfat yang berpengaruh pada kerontokan rambut. Dehidritestosteron, yang merupakan hormon androgen paling poten menekan pertumbuhan rambut kepala namun meningkatkan pertumbuhan rambut sekunder seperti rambut tubuh dan rambut kemaluan.

Target terapi dari androgenetic alopecia tidak lain tidak bukan adalah penekanan hormone dehidrotestosteron. Finasterid oral (minum), sebuah 5-alpha-reductase inhibitor membantu menekan hormon dehidrotestosteron secara lokal (pada area kulit kepala). Finasteride baik digunakan pada laki-laki namun tidak berpengaruh signifikan pada perempuan, sehingga pada perempuan lebih disarankan untuk penggunaan minoksidil topikal (oles) 2% atau 5% untuk memicu pertumbuhan rambut.

  • Alopecia areata

Alopecia areata ditandai dengan adanya kebotakan di beberapa tempat (patchy) dan kerontokan rambut berulang pada lokasi yang relative sama. Prognosis nya tidak dapat diprediksi secara pasti. Seringkali pertumbuhan kembali rambut dimulai dengan rambut yang halus dan tipis (rambut vellus), lalu digantu oleh rambut yang lebih tebal dan berwarna sesuai rambut pada sekelilingnya.

Penyebab alopecia areata belum dapat dibuktikan secara pasti, namun beberapa sumber menyatakan bahwa pengaruh penyakit auto imun mungkin berperan. Selain itu, genetik juga berperan pada 10%-42% kasus.

Terapi alopecia areata dapat menggunakan suntikan kortikosteroid intralesi pada kerontokan pada rambut kepala <50%, fungsinya adalah untuk meminimalisir inflamasi atau radang. Triamcinolone acetonide atau triamcinolone hexacetonide, dimulai dari konsentrasi 2.5-10 mg/ml, diulang setiap 4-6 minggu. Respon awal dapat dilihat setelah 4-8 minggu.  Minoksidil juga dapat membantu memicu pertumbuhan rambut. Anthralin, merupakan pilihan terapi untuk anak-anak, meningkatkan pertumbuhan rambut pada 20%-25%. Yang terakhir adalah imunoterapi topikal (oles) dengan contact sensitizers (dinitrochlorobenzene, squaric acid dibutyl ester, atau diphenylcyclopropenone) adalah terapi yang apling efektif untuk alopecia areata kronis.


  • Traction alopecia

Tarikan dapat merusak batang rambut dan mengganggu siklus pertumbuhan rambut, terutama bila tarikan atau traksi itu dilakukan secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama, maka dapat mengakibatkan cicatricial alopecia. Hal ini seringkali terjadi pada bagian depan dari kulit kepala, disebabkan oleh ikatan rambut atau jepitan yang terlalu kuat dan dilakukan berkali-kali, mengakibatkan adanya stres yang merusak rambut. Terapi yang paling dianjurkan adalah mengurangi tarikan tersebut dengan meminimalisir penggunaan ikatan rambut yang terlalu kuat dan mengurangi frekuensi penggunaannya.

Cicatricial

Tipe kebotakan ini tidak dapat kembali seperti semula disebabkan oleh adanya kerusakan pada stem cell atau bakal rambut yang terletak pada bagian tengah dari folikel rambut. Penyebabnya beragam, seringkali disebabkan oleh adanya radang pada folikel rambut (folikulitis) yang disebabkan oleh jamur atau bakteri, juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimun atau trauma.

Pertama, dokter akan mencari apakah terdapat infeksi bakteri atau jamur dengan cara mengambil sampel kulit kepala (biopsi). Walaupun tidak dapat kembali seperti semula, namun terapi harus tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit kepada kulit kepala dan rambut yang sehat.

Kelainan batang rambut

Gangguan atau kelainan pada batang rambut mengakibatkan rambut yang rapuh dan mudah patah. Gejala yang dikeluhkan seringkali adalah terdapat bagian rambut yang lebih pendek dan mudah patah apabila mencapai panjang tertentu.

Penyebabnya juga dapat beragam, namun berkaitan erat dengan tarikan/traksi (dari ikat rambut atau jepitan), bleaching, perming, blow-drying yang merupakan cara perawatan rambut sehari-hari dan paling banyak terjadi di dewasa muda. Salah satu tipe yang paling sering terjadi adalah trichorrhexic nodosa, di mana batang rambut dapat terbelah menjadi dua (rambut bercabang). Hal ini seringkali terjadi akibat kerusakan dari eksternal.

Terapi paling utama adalah kembali lagi mengatasi penyebab dan meningkatkan perawatan rambut yang lebih maksimal. Hindari penyebab trauma yang berlebihan pada rambut. Penggunaan conditioner dapat membantu dengan membentuk lapisan pelindung pada bagian luar batang rambut, sehingga dapat meningkatkan kekuatan rambut dan mengurangi kerusakan.

  • Trichorrhexis Nodosa

Atau nama lainnya adalah rambut bercabang. Keadaan ini bisa didapat dari lahir atau saat dewasa. Batang rambut terbelah di bagian kutikel, mengakibatkan tereksposnya serabut korteks. Keadaan ini seringkali terjadi pada bagian atas atau bawah batang rambut. Bagian atas seringkali disebabkan oleh proses pelurusan rambut (catok rambut), sedangkan di bagian bawah terjadi karena proses penyisiran yang terlalu keras, pewarnaan rambut, bleaching, blow permanen. Proses penyembuhan rambut menjadi normal kembali dapat mencapai bulanan atau tahunan.

Klasifikasi Hamilton-Norwood (Kerontokan Rambut pada Laki-Laki)

 

Terapi (AGA dan Telogen Effluvium)

  • Minoxidil

Digunakan secara topikal (oles) dengan konsentrasi 2% dan 5% pada lotion atau foam. 30%-45% individu mengalami pertumbuhan rambut yang signifikan. Penggunaan minoxidil di awal akan mengakibatkan adanya kerontokan lebih banyak pada 4-6 minggu pertama, menandakan adanya faktor pemicu yang membuat fase anagen datang lebih awal. Penggunaan minoxidil pada individu dengan masalah jantung harus dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Minoksidil topikal digunakan 2x sehari (1 ml atau 25 tetes), juga tersedia dalam bentuk foam 5% (tergantung ketersediaan dan aturan pada daerah masing-masing). Apabila telah dilakukan cuci rambut dengan shampoo, rambut dan kulit kepala harus dikeringkan. Lotion atau foam harus dibiarkan minimal 4 jam sebelum proses cuci rambut selanjutnya. Efek mulai dirasakan setelah 4-6 bulan penggunaan dengan efek maksimal dalam 1 tahun. 

  • Finasteride

Bekerja dengan berikatan dengan 5α-reductase isoenzyme 2 dan mencegah konversi testosterone ke DHT. Konsumsi finasterrid 1 mg per hari mengurangi konsentrasi DHT di kulit kepala sebanyak 64%. Pertumbuhan rambut pada laki-laki dengan AGA mulai terlihat setelah 6-12 bulan setelah Finasteride. Walaupun hasilnya baik, namun finasteride tidak dapat digunakan untuk perempuan dan efektivitas terhadap kerontokan dan kebotakan pada perempuan masih kontroversial.

  • Dutasteride

Dutasteride adalah penghambat tipe I dan I 5α-reductase dengan dosis 0.5 mg tiap hari namun tidak untuk AGA (androgenetic alopecia).

  • Spironolactone

Spironolakton adalah obat sintetis 17-lakton yang juga berfungsi untuk menghambat reseptor androgen dan menghambat DHT. Efek maksimal dapat terjadi dalam waktu 4-12 bulan dengan dosis 200 mg setiap hari. Spironolakton dapat direkomendasikan untuk kebotakan pada wanita, bukan pada laki-laki. Salah satu efek samping utama adalah siklus menstruasi yang ireguler yang dapat diatasi dengan menurunkan dosis menjadi 50-75 mg/hari dan menambah kontrasepsi oral selama 2-3 bulan terapi.

  • Ferritin

Suplementasi zat besi (ferritin) direkomendasikan apabila terdapat kekurangan zat besi.

Treatment untuk alopecia

  • Platelet Rich Plasma (PRP)

Plasma Rich Platelet (PRP) atau plasma kaya platelet (PKT) adalah perawatan yang menggunakan trombosit atau platelet, sel dalam tubuh yang mengandung nutrisi dan faktor pertumbuhan berfungsi untuk merangsang proses penyembuhan luka normal dan pembentukkan kolagen. PRP diduga dapat mengaktivasi folikel rambut dorman. Folikel rambut adalah unit fungsional yang dipengaruhi oleh berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan. PRP dapat mempercepat penyembuhan dan memperbaiki jaringan rusak.

Pada kondisi alopesia androgenik jika PRP digunakan secara rutin dengan aplikasi periodik dapat dianggap efektif sebagai terapi coadjuvant (terapi tambahan) pada pasien yang tidak lagi menanggapi perawatan farmakologis. Pada penelitian Gentile P et al. menunjukkan bahwa rata-rata 1.484.555,6 trombosit per mikroliter dalam persiapan PRP dapat secara efektif merangsang angiogenesis (pembentukkan pembuluh darah) folikel dan perifollicular rambut, yang dapat menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan rambut aktif. Meskipun PRP tampaknya bermanfaat, persiapan, dosis, jumlah, dan interval sesi perawatan, serta teknik injeksi, bervariasi antara penelitian karena kurangnya persiapan atau prosedur yang terstandarisasi sehingga sulit untuk menilai efikasinya

Suplementasi dan Gaya Hidup

  • Diet dan nutrisi (belum terbukti secara penelitian)

Hal ini belum terbukti secara penelitian namun pada beberapa individu dapat membantu. Hal yang dapat dilakukan antara lain: diet cukup protein dan multivitamin (A, B, C, D, zat besi, selenium, dan zinc). Mulai diet dengan konsumsi cukup protein, sayur, dan buah.

  • Managemen stress
    • Olahraga. Olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin yang dapat memperbaiki mood kamu.
    • Lakukan hobimu. Menyibukkan diri dengan hal yang kamu sukai dapat membantu mengurangi stress, contohnya seperti ikut komunitas, berkebun, melukis dan mewarnai.
    • Journalling/menulis. Selain dapat merekam emosimu, menulis adalah salah satu cara yang baik untuk mengenal dirimu lebih lanjut.
    • Meditasi/kontrol napas
  • Masase/pijat kulit kepala

Belum juga terbukti secara penelitian, namun masase kulit kepala bersamaan dengan aplikasi hair oil dapat membantu dengan kerontokan dan kebotakan, kemungkinan karena stretching force yang meningkatkan ketebalan sel rambut. Selain itu juga dapat menjadi salah satu sarana relaksasi.

  • Hair care

Beberapa bahan yang dapat menebalkan rambut/mencegah kerontokan antara lain aloe vera/lidah buaya, ginseng, minyak kelapa, castor oil.

  • Perawatan rambut

Minimalisir penggunaan hairdryer atau catokan, sementara hindari pewarnaan rambut (hair coloring, bleaching agents), perming  yang dapat meningkatkan stres kepada kondisi rambutmu yang sedang rapuh.

Source

  1. 10.1111/ijd.12362
  2. Fitzpatrick
  3. DOI: 10.3949/ccjm.70.8.705 · 
  4. 10.3949/ccjm.76a.08080 
  5. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2018.05.001
  6. https://doi.org/10.1111/jocd.12051
  7. 10.1159/000492035