Rosacea
Author dr. Charlene Janice;
Last updated on May 09, 2021
Rosacea adalah suatu kondisi kulit sensitive di mana seorang individu lebih rentan mengalami kemerahan (blush / flush).
Tipe-tipe rosacea:
- Subtipe 1 (erythematotelangiectatic rosacea)
Kemerahan dan flushing pada wajah bagian tengah (sentral), pelebaran pembuluh darah kecil di wajah (spider veins), edema/bengkak, kulit sensitif, nyeri/seperti terbakar, kulit kering, kasar, dan mengelupas.
- Subtipe 2 (acne-like breakout/ papulopustular rosacea)
Menyerupai lesi jerawat, seringkali kulit terlihat sangat merah, keluhan hilang timbul, kulit berminyak, sangat sensitif, dapat nyeri/terasa terbakar, spider veins, terdapat penimbulan kulit (plak).
- Subtipe 3 (Phymatous rosacea)
Subtipe yang jarang terjadi. Tekstur kulit yang tidak rata (bumpy), menebal, seringkali di bagian hidung (rhinophyma), penebalan kulit di dagu, dahi, pipi, kulit, spider veins.
- Subtipe 4 (Ocular rosacea)
Mata berair/kemerahan, terasa terbakar/nyeri, gatal, sensitif terhadap cahaya, penglihatan buram, bengkak di mata.
Penyebab dan faktor risiko menurut beberapa studi:
- Semua manusia dapat mengalami rosacea.
- Walaupun begitu, masih belum ada studi pasti penyebab rosacea, beberapa studi seperti:
- Genetik/keturunan. Beberapa dengan riwayat keluarga rosacea lebih rentan untuk mengalami rosacea.
- Sistem imun. Studi menyatakan bahwa individu dengan rosacea bereaksi terhadap bakteri Bacillus oleronius yang membuat sistem imun bereaksi berlebihan. *but still no exact evidence
- Bakteri lambung. Tetap tanpa diketahui penyebab pasti, namun suatu bakteri di lambung, Helicobacter pylori dapat meningkatkan risiko rosacea.
- Protein cathelicidin. Merupakan suatu protein yang bertanggung jawab terhadap salah satu fungsi sistem imun (peptida anti mikroba) yang juga diteliti memiliki pengaruh terhadap rosacea.
Rosacea merupakan salah satu penyakit yang diagnosis nya adalah dengan mengeliminasi penyakit lain yang menyerupai rosacea.
Apakah bisa sembuh?
Rosacea sampai saat ini tidak dapat sembuh (sifatnya seperti alergi yang hilang timbul), namun dapat dikontrol dan dijauhi pencetusnya.
- Mengurangi gejala rosacea di kulit
- Mengurangi rasa tidak nyaman
- Mencegah perburukan
Dengan cara:
- Kenali pencetus
Beberapa “trigger” yang dapat mencetuskan kambuhnya rosacea antara lain: sinar matahari, stress, panas, alkohol (red wine), makanan pedas, produk perawatan wajah/tubuh/rambut, make up, angin, dingin, obat-obatan, aktivitas berat. Penting untuk mengetahui bahwa “trigger” setiap individu berbeda-beda dan kamu harus mencari “trigger” yang tepat.
Bagaimana mengetahui “trigger” yang tepat?
- Coba lihat dan catat apa yang memperburuk rosacea mu
- Eliminasi!
- Amati selama 2 minggu minimum
- Apabila perbaikan: kemungkinan that’s your trigger
- Proteksi sinar UV 24/7
Gunakan sunscreen minimal SPF 30 dan selalu lindungi kulit dari paparan sinar matahari (gunakan topi/kaca mata hitam, berteduh, gunakan payung, dll)
- Gunakan skincare yang tepat
- Minimalisir stress: lakukan aktivitas yang menenangkan (meditasi, taichi), lakukan hal anda sukai
- Hindari panas: gunakan air hangat (bukan panas) untuk mandi, gunakan air suhu ruang untuk mencuci wajah, ganti pakaian apabila berkeringat dan panas, kompres wajah dan leher dengan handuk sejuk, minum minuman yang menyegarkan, siapkan kipas kecil atau ruangan dengan air conditioning.
- Alkohol: minimalisir konsumsi alkohol, campurkan minuman beralkohol dengan soda untuk menurunkan konsentrasinya. *psst: not drinking alcohol also works
- Hindari makanan dan minuman: pedas, kafein, alkohol, makanan dan minuman panas, red wine
- Konsultasi dermatologi: dokter spesialis dapat membantu untuk memilah produk skin care dan memberikan beberapa pengobatan yang dapat mengurangi gejala rosacea serta mencegah kekambuhannya
- Gentle cleansers
Sabun cuci muka yang baik harus dapat membersihkan kotoran, sel kulit mati, polutan, bakteri, dan sebum tanpa merusak pertahanan utama kulit (lipid, protein, normal flora, normal moisturizing factors) yang sangat penting untuk menjaga integritas jaringan kulit karena individu dengan rosacea (subtype 1 dan 2) sudah mengalami kerusakan pertahanan kulit normal (skin barrier). Beberapa tipe sabun yang direkomendasikan:
- Synthetic detergent (Syndet) cleansers: tipe sabun yang mengandung bahan deterjen <10%, memiliki pH serupa dengan kulit: 5.5-7
- Lipid-free liquid cleansers are recommended: sangat ringan, mengandung gliserin, cetyl alcohol, propylene glycol, tidak mengandung minyak/oil/fat. Sabun tipe ini meninggalkan lapisan tipis yang melembabkan dan sangat baik digunakan untuk tipe kulit sensitive (terutama rosacea)
- Ingredients recommended: sunflower oil, soybean oil, occlusive (petrolatum), humectants (gliserol), ceramides, cholesterol.
Cara mencuci wajah yang direkomendasikan:
- Gunakan ujung jari secara lembut dan pijat seluruh wajah
- Gunakan air suhu ruang.
- Jangan gunakan scrub dalam bentuk apapun
- Proper moisturizers
- Gunakan pelembab yang mengandung emollients, humectants, occlusice juga cari yang mengandung bahan untuk memperbaiki skin barrier atau pertahanan kulit natural.
- Hindari pelembab dengan bahan-bahan yang mengiritasi dan potensi alergi (alkohol, sodium lauryl sulfate, formaldehyde, menthol, urea, lanolin, fragrances).
- Pada keadaan sangat sensitive: keringkan wajah setelah cuci muka dan tunggu 15-30 menit sampai menggunakan pelembab.
Subtipe |
Terapi |
||
Subtipe 1 (redness) |
Topikal |
Prosedur |
|
|
|
||
Subtipe 2 (acne-like breakout) |
Topikal |
Oral |
|
|
|
||
Subtipe 3 (penebalan kulit) |
|
||
Subtipe 4 (eye problems) |
|
Treatment Procedure untuk Rosacea
Tata laksana utama untuk rosacea adalah untuk mencegah kekambuhan dan meringankan gejala. Apabila terdapat gejala yang butuh treatment (penebalan kulit dan pelebaran pembuluh darah), maka hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai prosedur seperti:
- Intense-pulsed light (IPL)
Sinar laser dipaparkan ke bagian lesi dengan tujuan mengurangi kemerahan dan blemishes yang terdapat pada kulit sensitive dan rosacea. Sebagian besar pasien mengalami perbaikan sebanyak 20%.
Terapi laser lebih bermakna apabila digunakan untuk mengatasi pelebaran pembuluh darah dengan angka penurunan 50%-75%, bahkan beberapa individu mengalami perbaikan 100%. Terapi dapat diulang selama 3-4 minggu.
Apakah dapat berulang setelah laser?
Pembuluh darah tidak muncul kembali, namun masih terdapat kemungkinan bahwa timbul pelebaran pembuluh darah baru apabila terjadi kekambuhan.
- Pulsed dye laser
PDL adalah suatu terapi kosmetologi yang menggunakan sinar terkonsentrasi (577 nm, 585 nm, 595 nm yang menargetkan kepada pembuluh darah (oksihemoglobin), maka dari itu dapat baik digunakan untuk mengatasi kemerahan dan pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada rosacea.
- CO2 laser dan erbium:YAG laser
Laser ablatif (CO2 dan Er:YAG) dipilih sebagai terapi utama pada rhinophyma (penebalan kulit di bagian hidung). Tindakan tersebut dapat dikonsiderasikan sebagai tindakan yang invasif, yang membutuhkan kemampuan operator untuk menghilangkan lesi penebalan kulit dan merekonstruksi bentuk awal hidung dan wajah. Efek samping yang dapat terjadi antara lain bengkak, kemerahan, krusta, pigmentasi, dan lain-lain.
- Elektrokauter
Prosedur elektrokauter menggunakan fine-point tip juga dapat digunakan untuk mengatasi pelebaran pembuluh darah terkait rosacea, namun tetap terdapat risiko terjadi kerusakan termal (akibat suhu panas) yang dapat mengakibatkan bekas luka tusuk/garis luka.
- Neodymium:yttrium-aluminum-garnet laser (Nd:YAG laser)
Laser Nd:YAG dapat mengatasi kelainan pembuluh darah dalam (large deep vessels). Walaupun memang dapat digunakan untuk mengatasi pelebaran pembuluh darah besar, namun jarang diperlukan pada rosacea karena rosacea sendiri seringkali meliputi pembuluh darah kecil di permukaan.
- Buddenkotte J, Steinhoff M. Recent advances in understanding and managing rosacea. F1000Research. 2018;7:1885.
- Gallo R, Granstein R, Kang S, Mannis M, Steinhoff M, Tan J et al. Standard classification and pathophysiology of rosacea: The 2017 update by the National Rosacea Society Expert Committee. 2020.
- Gonçalves M, Pina M. Dermocosmetic care for rosacea. 2020.
- Levin J, Miller R. A Guide to the Ingredients and Potential Benefits of Over-The-Counter Cleansers and Moisturizers for Rosacea Patients. Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. 2011;4(8):31-49.
- Q. Del Rosso J, Tanghetti E, Webster G, Stein Gold L, Thiboutot D, L. Gallo R. Update on the Management of Rosacea from the American Acne & Rosacea Society (AARS). Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. 2020;12(6):17-22.
- Signs and symptoms [Internet]. Aad.org. 2020 [cited 6 May 2020]. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/rosacea/what-is/symptoms
- Yamasaki K, Gallo R. Rosacea as a Disease of Cathelicidins and Skin Innate Immunity. Journal of Investigative Dermatology Symposium Proceedings. 2011;15(1):12-15.
Related Articles

Kulit Sensitif

Dermatitis
Dermatitis atau eksim adalah peradangan kulit akibat respon faktor eksternal seperti bahan kimia (contoh: detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (contoh: sinar, suhu), mikro-organisme (bakteri, jamur), atau dan atau faktor internal seperti dermatitis atopik. Dermatitis menyebabkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Dermatitis cenderung bersifat residif dan menjadi kronis.

Jerawat Papul-Pustul
Papul dan pustul merupakan salah satu keadaan atau fase terbentuknya jerawat. Apabila jerawat sudah sampai tahap ini, maka ia membutuhkan tatalaksana yang lebih menyeluruh namun pengobatan juga bergantung dari luas lesi jerawat tersebut.
