Tanam Benang / Thread Lift
Author dr. Kusuma Sri Whisnu Puteri;
Last updated on May 10, 2021
Seiring bertambahnya usia, struktur wajah kita umumnya melemah dan lemak di sekitar wajah kita hilang. Jaringan ikat pada kulit juga menjadi lebih tipis dan kulit ikut kehilangan elastisitasnya. Kondisi ini menyebabkan wajah menjadi terlihat longgar – atau sagging – dan keriput. Prosedur thread lift merupakan salah satu penanganan untuk memperbaiki masalah pada struktur wajah dan kulit populasi usia lanjut. Banyak orang usia muda juga memilih prosedur thread lift untuk menghasilkan penampilan yang lebih prima.
Apa itu thread lift?
Thread lift, atau sering disebut dengan tarik benang merupakan sebuah prosedur kosmetika yang melibatkan penggunaan benang bedah khusus yang ditanamkan di bawah kulit. Pada thread lift, dilakukan penjahitan sementara untuk menghasilkan “pengangkatan” dari bagian kulit. Alih-alih mengangkat jaringan yang longgar dengan pembedahan konvensional seperti face lift, pada thread lift, benang digunakan untuk menjahit bagian-bagian kulit. Prosedur ini dapat dilakukan dalam waktu satu jam dengan sedikit rasa nyeri dan waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan prosedur pembedahan tradisional, sehingga seringkali disebut juga sebagai lunchtime facelift atau weekend facelift.
Apakah fungsinya?
Prosedur pada thread lift dilakukan menggunakan benang bedah khusus yang berfungsi untuk mengangkat dan mengencangkan jaringan yang kendur pada bagian-bagian wajah seperti dahi, alis, sudut mata, garis tawa, dan leher serta menambahkan definisi pada kontur wajah dan leher.
Ketika usia kita bertambah, terjadi proses penuaan yang meliputi perubahan pada kerangka dan jaringan ikat di tubuh kita, termasuk bagian wajah. Perubahan pada posisi jaringan lunak dan otot di atasnya menyebabkan munculnya penampakkan penuaan ini. Beberapa tanda penuaan yang sering ditemui meliputi:
- Definisi mandibular (atau dagu) yang menumpul
- Kerutan yang signifikan pada dahi
- Kerutan vertikal di daerah glabellar (daerah antara kedua alis)
- Pelorotan atau drooping pada tulang pipi
- Pendalaman lipatan nasobuccal (atau jarak antara hidung dan bagian atas bibir)
Beberapa bagian yang bisa dimodifikasi dengan thread lift meliputi:
- Pipi
- Alis
- Rahang (jawline)
- Lipatan nasolabial
- Lipatan nasojugal
- Leher
- Bagian bawah mata
- Keriput sekitar mata
- Keriput sekitar mulut
Penuaan juga berpengaruh terhadap kadar kolagen di dalam tubuh. Kolagen mendukung faktor perkembangan dan sangat berpengaruh terhadap kondisi kulit kita. Kolagen menjaga agar kulit kita tetap kuat, elastis dan kenyal. Ketika kita tua, tubuh kita memproduksi sedikit kolagen yang menyebabkan penurunan ketebalan kulit sebanyak 80% ketika kita mencapai usia 70 tahun. akibatnya, terjadi penumpukkan kulit berlebih dan terbentuklah kerutan. Ketika struktur kulit menjadi lebih lemah, kulit jadi tidak memampu menopang jaringan di bawahnya secara memadai dan kekuatan tarikan gravitasi menyebabkan kulit menjadi longgar terjatuh dan teregang.
Penanaman benang atau thread lift memiliki kemampuan untuk mengangkat dan mengencangkan jaringan yang kendur, serta dapat menstimulasi produksi kolagen pada kulit sehingga ikut membantu memperbaiki kesehatan kulit di usia lanjut.
Siapa saja yang dianjurkan untuk melakukan thread lift?
Thread lift memberikan hasil yang sangat optimal pada populasi berusia di 35 sampai 45 tahun, dan paling efektif dalam menghilangkan keriput pada populasi yang mengalami tanda-tanda penuaan dini. Prosedur thread lift diindikasikan karena kebanyakan pasien di usia ini memiliki perubahan menonjol pada area rahang, kekenduran pada wajah serta terbentuk kantong di bawah mata dan leher. Wanita yang lebih tua di usia 50 tahun dan 60 tahun juga masuk ke dalam anjuran untuk menjalanni prosedur thread lift untuk mengurangi keriput dan kerutan.
Siapa yang tidak dianjurkan untuk melakukan thread lift?
- Pasien yang memiliki kekenduran kulit yang sangat berlebihan di usia yang lanjut tidak akan mendapatkan perubahan yang signifikan dengan thread lift.
- Pasien obesitas dan sisa kulit berlebih setelah penurunan berat badan.
- Pasien dengan kontraindikasi implan seperti alergi, kutu pada rambut atau kulit, gangguan sistem imun seperti HIV, atau penyakit sistemik seperti diabetes, TBC, dll.
Bagaimana prosedur thread lift dilakukan?
Sebelum mengetahui prosedurnya, penting untuk diketahui jenis benang bedah yang digunakan dalam prosedur medis. Jenis dari benang bedah dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
- Berdasarkan kemampuan penyerapan (Mode of Absorption)
- Absorbable thread: benang polydioxanone (PDO), benang Poly-I-lactic acid (PLLA)
- Non-absorbable thread: benang polypropelene
- Berdasarkan permukaan benang
- Benang dengan permukaan berduri (barbed thread), terbagi menjadi:
- Bi-directional thread
- Uni-direction thread
- Benang dengan permukaan rata/halus (non-barbed thread)
- Berdasarkan panjang benang
- Penjahitan pendek: benang lebih pendek dari 90 mm – umumnya untuk bagian yang kecil seperti hidung atau dahi
- Penjahitan panjang: benang lebih panjang dari 90 mm – umumnya untuk bagian tubuh yang lebih panjang
Semua prosedur dimulai dengan aplikasi anestesi lokal pada area dimana prosedur thread lift akan dilaksanakan. Teknik yang paling sering dilakukan adalah bidirectional thread menggunakan benang yang yang dapat diserap – absorbable thread – berbahan polydioxanone (PDO). Benang PDO umumnya menjadi pilihan pertama kali memiliki kemampuan ‘lifting’ atau pengangkatan yang paling baik, sehingga bisa memberikan hasil penarikkan yang paling memuaskan. Setelah anestesi bekerja, dokter ahli akan memasukkan jarum pertama ke dalam lapisan subdermal di kulit wajah. Jarum ini dimasukkan dengan arah melengkung pada area yang akan diangkat. Tepat di atas jarum ini, ada jarum kedua yang memiliki kaitan dengan benang bedah. Jarum kedua ini dimasukkan sekitar 1 – 1,5 cm di atas jarum pertama. Tujuan dari kedua jarum ini adalah untuk memasukkan benang secara dua arah – bi-directional threads – ke area yang ditargetkan.
Benang yang dimasukkan ini umumnya dilengkapi dengan duri-duri kecil di sepanjang permukaannya yang berguna sebagai angkar untuk menggenggam, mengangkat dan menangguhkan jaringan yang menjalani perawatan. Saat jarum ditarik perlahan, terdapat jaringan yang “mengumpul” di atas benang dengan duri tersebut. Prosedur ini menyebabkan terbentuknya sebuah jahitan yang mengangkat dan mengencangkan jaringan. Ujung benang yang keluar di atas kulit kemudian dapat dipotong.
Bagaimana cara kerja thread lift terhadap kulit kita?
Ketika benang dengan permukaan berduri – atau barbed thread – disisipkan ke dalam kulit, jaringan-jaringan yang mengendur atau melorot ke bawah akan ikut tertarik ke atas. Benang tersebut bekerja layaknya angkar yang menarik beban jaringan kulit yang melemah dan terjatuh akibat proses penuaan.
Penempatan benang di bawah lapisan kulit juga dapat menstimulasi pembentukkan kolagen dan jaringan fibrosa yang berfungsi untuk terus menahan dan mengencangkan jaringan kulit. Proses ini sesungguhnya berfungsi untuk membantu menyembuhkan daerah perawatan secara alami. Namun, adanya benang yang ditanamkan di dalam jaringan kulit membantu pertumbuhan kolagen dan jaringan fibrosa di bagian yang diberikan perawatan.
Benang yang digunakan umumnya adalah benang yang bisa diserap oleh tubuh. Benang ini mampu memfasilitasi pertumbuhan jaringan baru dan akan larut sepenuhnya sendiri tanpa meninggalkan residu dalam waktu kurang lebih 6 bulan melalui proses yang disebut dengan hidrolisis. Hidrolisis tidak menimbulkan rasa nyeri dan hanya mengacu pada kerusakan kimia yang terjadi akibat reaksi dengan air. Setelah benang larut, kolagen dan jaringan fibrosa baru yang tumbuh pada daerah perawatan akan menunjukkan efek ‘mengangkat’ atau lifting, sehingga mengembalikan keremajaan kulit.
Prosedur thread lift umum disebut sebagai weekend face lift atau lunch time facelift. Sebenarnya apa sih face lift itu?
Face lift atau rhitidectomy merupakan tindakan pembedahan kosmetik konvensional untuk mengatasi efek penuaan pada kulit dengan mengencangkan jaringan yang kendur dan mengurangi kelebihan jaringan kulit pada bagian wajah dan leher. Prosedur face lift dapat memberikan efek penarikkan dan tampakkan kulit yang lebih kencang selama 10 tahun lamanya. Penarikkan pada prosedur face lift dilakukan di beberapa lapis jaringan dalam wajah dan pada banyak sisi, dibandingkan dengan thread lift yang lebih terbatas.
Langkah-langkah dari prosedur rhytidectomy atau facelift biasanya memakan waktu 2 sampai 4 jam, dengan pemberian obat bius total. Tindakannya meliputi:
- Incision: Tindakan penyayatan yang dimulai pada wajah – dimulai dari garis rambut dekat kulit, menelusuri jalur di depan telinga, di sekitar daun telinga, di belakang telinga dan berakhir lagi di garis rambut. Sayatan ini ditempatkan dimana bekas sayatan akan jatuh ke lipatan kulit untuk menghasilkan kamuflase bekas operasi.
- Procedure: lapisan jaringan dibawah kulit diangkat dan dijahit. Otot platysma pada wajah dikaitkan pada belakang telinga menggunakan jahitan yang bisa diserap. Penarikkan dari jaringan-jaringan kulit ini memberikan efek pengencangan rahang wajah dan peningkatan kontur rahang.
PROs | CONs |
Prosedur yang cepat Prosedur thread lift umumnya berlangsung kurang dari 1 jam, sehingga sering disebut ‘luncthime facelift’ atau ‘weekend facelift’ |
Tatalaksana sementara Hasil dari thread lift akan bertahan selama 6 bulan sampai 1 tahun saja, dimana hasil pembedahan konvensional dapat bertahan sampai 10 tahun |
Waktu pemulihan yang cepat Setelah perawatan tentu akan muncul bengkak dan kemerahan, umumnya hilang dalam satu minggu. Dibandingkan dengan teknik pembedahan konvensional yang umumnya baru pulih lebih dari tiga bulan. |
Sangat efektif hanya pada penuaan di usia dini saja Efektivitas dari thread lift paling tinggi pada grup usia 35 sampai 55 tahun. |
Tingkat invasif yang minimal Pada prosedur thread lift, tidak dibutuhkan tindakan pembedahan dalam dan luas, sehingga resiko infeksi dan luka tentu jauh lebih sedikit dibanding pembedahan kosmetik konvensional. |
Well, thread lift masih tetap operasi, sih! Walaupun memiliki tingkat invasive yang minimal, thread lift masih tergolong sebuah tindakan pembedah ringan – atau minor surgery. Sehingga, resiko infeksi pun masih ada. |
Tidak dibutuhkan anestesi total (general anesthesia) Lokal anestesi merupakan jenis anestesi yang digunakan dalam prosedur thread lift, sehingga orang-orang dengan kontraindikasi anestesi total masih bisa melakukan thread lift. |
Efek yang lebih ‘halus’ Hasil dari thread lift umumnya lebih subtle – atau tidak terlalu terlihat, dibandingkan dengan hasil dari pembedahan konvensional. |
Tidak terlalu nyeri Dibandingkan dengan pembedahan tradisional, thread lift ngga terlalu nyeri dan bengkak serta luka yang timbul lebih sedikit. |
Tidak memperbaiki kelebihan kulit Pada seseorang dengan riwayat obesitas, umumnya terdapat sisa kulit yang berlebih. Prosedur thread lift ngga bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi ini. |
Banyak area yang bisa ditindak Beberapa area yang dapat ditindak dengan thread lift meliputi kantung mata, sekitar pipi, dahi, rahang, tulang pipi, bahkan bokong, lutut dan siku. |
Bisa menjadi mahal Tentu dibandingkan dengan tindakan bedah konvensional, satu kali thread lift memiliki harga yang lebih murah. Tapi, karena efeknya sementara (hanya bertahan 6 bulan sampai 1 tahun), tentu tindakan ini harus dilakukan berulang-ulang dan setiap kali dilakukan membutuhkan biaya. |
Apa yang harus diawasi setelah thread lift?
Instruksi paska prosedur yang tepat harus diberikan untuk mengurangi resiko komplikasi selama masa pemulihan, beberapa hal yang harus dilakukan adalah:
- Dilarang untuk menyentuh, membasahi atau menggaruk bagian yang dioperasi selama 24 jam setelah prosedur.
- Membasahi, membersihkan dengan sabun dan mengeringkan wajah dapat dilakukan 48 jam setelah prosedur. Untuk scrubbing atau exfoliation pada wajah harus ditanyakan dulu ke dokter yang menangani, ya.
- Pembatasan untuk menempelkan wajah ke benda, terutama area yang dioperasikan dianjurkan selama 1 minggu.
- Disarankan untuk tidur terlentang selama 1 minggu.
- Berolahraga ringan seperti berjalan atau yoga baru dianjurkan 1 minggu setelah prosedur. Namun untuk olahraga berat seperti angkat beban harus diklarifikasikan dulu dengan dokter yang menangani.
- Hindari membuka mulut berlebihan atau memijat bagian yang dioperasi selama 3 minggu.
- Membatasi makanan keras – dianjurkan diet dengan makanan lunak – selama 7 hari setelah prosedur
- Pembengkakkan dan memar dapat dikurangi dengan penggunaan ice packs atau es batu.
- Nyeri yang muncul dapat dikelola dengan obat seperti asetaminofen. Hindari ibuprofen untuk mencegah pembentukkan memar.
- Pemberian antibiotic dalam jangka waktu 5 hari dianjurkan, karena tidakan ini merupakan tindakan yang menempatkan benda asing ke dalam tubuh.
- Dianjurkan untuk melakukan elevasi kepala pada hari pertama untuk mengurangi pembengkakkan.
- Sehari setelah prosedur, pasien sudah dapat melakukan aktivitas ringan. Aktivitas normal dapat dilakukan setelah 7 hari dari prosedur.
- Acara sosial sebaiknya dihindari selama 1 minggu setelah prosedur, untuk acara besar seperti pernikahan, reuni, dan acara formal lainnya sebaiknya dihindari selama 3 minggu.
Kapan hasil dari thread lift bisa terlihat?
Kebanyakan pasien menyatakan bahwa hasil dari thread lift dapat terlihat langsung setelah prosedur dilakukan. Namun, hasil yang muncul umumnya masih bersifat minor. Karena adanya efek samping setelah operasi seperti bengkak dan memar, hasil paling prima terlihat 1 minggu setelah tindakan. Setelah wajah pulih, kolagen baru akan mulai terbentuk di bagian yang telah diangkat dengan thread lift, dan di masa inilah perbaikan jaringan akan jauh lebih terlihat.Berapa lama efek thread lift ini bisa bertahan?
Thread lift adalah tindakan bedah minor yang menghasilkan pengangkatan kulit yang bersifat sementara. Biasanya, hasil kulit yang kencang dari thread lift bisa bertahan dari 6 bulan sampai maksimum 3 tahun, dengan rata-rata 1 tahun. biasanya prosedur ini harus dilakukan kembali setiap 1 tahun untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Apa saja efek samping thread lift yang bisa terjadi?
Sebagian besar efek samping dari thread lift terjadi dalam 24 – 28 jam pertama setelah prosedur berlangsung dan umumnya membaik dengan cepat. Beberapa hal yang bisa terjadi:
- Infeksi
- Memar
- Pembengkakkan
- Nyeri tekan
- Numbness atau mati rasa
- Asimetri yang menghasilkan bentuk wajah yang jadi tidak seimbang
- Benang muncul atau terlihat di bawah kulit atau rippling
- Akumulasi darah atau hematoma
- Benjolan pada kulit atau granuloma
Harga
Biaya untuk perawatan thread lift ini bervariasi di beberapa klinik kecantikan, tergantung dari produk dan keahlian yang ditawarkan. Penghargaan prosedur dapat dibagi berdasarkan benang yang digunakan dan paket prosedurnya. Harga benang berkisar dari Rp. 350.000,00 – Rp. 450.000,00 per helai nya, atau bahkan lebih. Untuk prosedurnya sendiri, berapa jumlah benang yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk menanggulangi permasalahan kulit yang ada. Umumnya untuk bagian wajah berkisar di harga Rp. 5.000.000,00 sampai Rp. 11.000.000,00.
Referensi
- Kalra R. Use of barbed threads in facial rejuvenation. Indian Journal of Plastic Surgery. 2008;41(S 01):93-100.
- Rezaee Khiabanloo S, Jebreili R, Aalipour E, Saljoughi N, Shahidi A. Outcomes in thread lift for face and neck: A study performed with Silhouette Soft and Promo Happy Lift double needle, innovative and classic techniques. Journal of Cosmetic Dermatology. 2018;18(1):84-93.
- Abraham R, DeFatta R, Williams E. Thread-lift for Facial Rejuvenation. Archives of Facial Plastic Surgery. 2009;11(3).
- Yongtrakul P, Sirithanabadeekul P, Siriphan P. Thread lift: Classification, Technique, and How to Approach to the Patient. International Journal of Medical and Health Sciences. 2016;10(12).
- WU W. Barbed sutures in facial rejuvenation. Aesthetic Surgery Journal. 2004;24(6):582-587.
- Liu T, Owsley J. Long-Term Results of Face Lift Surgery. Plastic and Reconstructive Surgery. 2012;129(1):253-262.
- Sulamanidze M, Fournier P, Paikidze T, Sulamanidze G. Removal of Facial Soft Tissue Ptosis With Special Threads. Dermatologic Surgery. 2002;28(5):367-371.
- Sanan A, Most S. Rhytidectomy (Face-Lift Surgery). JAMA. 2018;320(22):2387.
Alternatif Lain
Beberapa alternatif yang bisa menjadi pilihan dalam rejuvenasi dan meremajakan kulit yang telah melonggar atau muncul keriput adalah:
- Dermal fillers
- Botox
- Chemical peels
- Light-emitting diode (LED) therapy dan Intensed Pulsed Light (IPL) therapy
- Thermage therapy
- Ultherapy
- Laser Skin Resurfacing
Tapi, semua prosedur di atas harus dilakukan oleh dokter ahli ya!
Related Articles

Penuaan / Keriput
Aging atau penuaan adalah sebuah proses penurunan progresif dari fungsi maksimal dan kapasitas cadangan seluruh organ di tubuh, termasuk kulit. Proses ini terjadi pada tingkat sel dan mencerminkan program genetik dalam menjaga tubuh. Penuaan merupakan fenomena alami yang terjadi pada semua orang.

Laser
Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang berarti cahaya yang diperkuat oleh rangsangan radiasi. Laser telah diperkenalkan sejak tahun 1960 dan dikembangkan menjadi terapi yang selektif untuk lapisan epidermis (bagian terluar kulit) dan dermis (bagian dalam kulit).

HIFU (High-intensity Focused Ultrasound)
HIFU adalah suatu prosedur non-invasif yang awalnya digunakan untuk menghancurkan sel tumor secara selektif dengan mekanisme nekrosis koagulasi menggunakan alat ultrasound. HIFU kemudian digunakan menjadi salah satu prosedur alternatif untuk menghilangkan/ memperbaiki kerutan dan kulit kendur.