Telengiectasis

Author dr. Charlene Janice;
Last updated on May 09, 2021

telengiectasis

Definisi
Telangiectasia adalah kondisi pelebaran pembuluh darah vena, tepatnya venul (pembuluh darah yang lebih kecil) sehingga mengakibatkan gambaran garis-garis kemerahan di kulit. Pembuluh darah kecil biasanya memiliki diameter berukuran 0.5-1 mm.

Lokasi
Seringkali, pelebaran pembuluh darah ini terlihat jelas pada bibir, hidung, mata, jari, wajah.

Gejala
Beberapa telangiectasia tidak bergejala, hanya mengakibatkan masalah kosmetik saja, namun beberapa studi mengatakan bahwa telangiectasia dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman seperti nyeri dan gatal.

Penyebab
Belum ada penyebab pasti (etiologi) yang diketahui, namun salah satu penyakit genetik/keturunan dapat mengakibatkan telangiectasia. Penyakit ini jarang dan dapat berbahaya, bernama hereditary hemorrhagic telangiectasia (HHT) di mana pembuluh darah kecil mudah untuk rusak. Bahaya dari HHT adalah pecahnya pembuluh darah di bagian organ vital seperti liver/hati, mengakibatkan perdarahan hebat.

Faktor Risiko

  • Konsumsi alkohol berlebihan: alkohol dibuktikan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah, di mana telangiectasia terjadi akibat pelebaran pembuluh darah, sampai pecahnya pembuluh darah kecil.
  • Kehamilan: perubahan hormon ditambah dengan adanya tekanan sehingga mengakibatkan gangguan pembuluh darah kecil. Hormon (estrogen, progesterone) yang meningkat pada kehamilan mengakibatkan adanya pelebaran pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah yang lebih rentan.
  • Penuaan: seiring bertambahnya usia, dinding pembuluh darah, sehingga kemungkinan untuk pecah pun meningkat.
  • Rosacea: salah satu gejala dari rosacea adalah pembuluh darah pada wajah yang melebar, seringkali dipicu oleh alkohol, kafein, udara panas, makanan pedas.
  • Obat-obatan tertentu: contohnya steroid.
  • Penyakit autoimun seperti Lupus: peningkatan proses radang, meningkatnya sensitivitas terhadap sinar matahari dan suhu ekstrim.
  • Gaya hidup: aktivitas luar ruangan, paparan sinar matahari jangka panjang, kebiasaan berdiri atau duduk lama.
  • Trauma: adanya trauma lokal dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan terbentuk telangiectasia, selain itu juga, terdapat kemungkinan pertumbuhan pembuluh darah baru dan terbentuk telangiectasia.
-

Terapi

Beberapa terapi yang dijelaskan merupakan pilihan yang dapat dilakukan. Setiap individu memiliki pilihan terapi yang berbeda-beda, juga belum tentu satu terapi sesuai dengan masing-masing individu, sehingga pemberian terapi kombinasi dapat memberikan efek yang lebih maksimal dengan efek samping lebih minimal.

Skleroterapi (https://smj.journals.ekb.eg/article_63837_4efdfd997b839ef7da09439dc8404c15.pdf)

Skleroterapi adalah prosedur injeksi/penyuntikan sklerosan (suatu senyawa cair dan foam/busa) ke dalam pembuluh darah. Senyawa akan berikatan ke dinding pembuluh darah mengakibatkan kerusakan dan terbentuknya jaringan parut/luka parut. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi, yaitu 80%-90%. Sklerosan yang dibutuhkan sekitar 0.1 ml-0.5 ml pada setiap lokasi telangiectasia, dan sklerosan yang baik adalah yang memiliki efek samping minimal sampai tidak ada. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain hiperpigmentasi, ulserasi/luka di permukaan kulit, dan alergi.

Sklerosan

Kategori sklerosan dibagi menjadi deterjen, osmotic, atau iritan kimia. Bentuk sklerosan juga bermacam-macam, yaitu cairan atau foam (campuran gas dan cairan). Foam dengan sklerosan deterjen menghasilkan efek yang lebih baik.

Laser therapy

Terapi laser digunakan terutama pada telangiectasia dengan diameter lebih dari jarum 30G. Laser juga dapat dipilih apabila individu tidak nyaman dengan prosedur injeksi dengan jarum. Prinsip laser dalam mengatasi telangiectasia adalah proses perusakan jaringan dengan energi panas. Laser tersebut harus dapat mencapai target pembuluh darah yang diinginkan dengan waktu yang minimal sehingga cukup untuk merusak target pembuluh darah namun tidak merusak jaringan sekitarnya. Secara umum, penggunaan laser Nd:yag pada lesi pembuluh darah di permukaan kulit (superficial cutaneous vascular lesions) pada 204 pasien mengalami perbaikan sebanyak 84%, namun penelitian lain menyatakan bahwa terapi laser memiliki efek lebih baik pada anggota gerak, dan kurang membuahkan hasil bila digunakan untuk mengatasi telangiectasia pada wajah.

Panjang gelombang laser yang baik digunakan untuk pembuluh darah adalah di atas 412nm dengan puncak 540 nm-650 nm. Beberapa tipe laser yang dapat digunakan memiliki panjang gelombang antara 532 – 1064 nm antara lain: 532 nm potassium titanyl phosphate (KTP), 595 nm pulsed dye laser (PDL), 755 nm alexandrite laser, dan 1064-nm neodymium yttrium-aluminum-garnet laser (Nd:YAG). Terapi laser Nd:yag 1064 nm memiliki efek yang serupa dengan skleroterapi, dengan efek samping berupa kemerahan, krusta, bengkak, dan terbentuk lepuh.

Intense Pulsed Light

IPL (intense pulsed light) merupakan prosedur yang serupa dengan terapi laser, dengan panjang gelombang 515-1200 nm. Terapi IPL untuk telangiectasia dipengaruhi tipe dan ukuran pembuluh darah. Tipe spider veinsi dan angioma memiliki respon baik terhadap IPL. Selain untuk telangiectasia, IPL baik digunakan untuk mengatasi pertumbuhan rambut berlebih, lesi pembuluh darah, pigmentasi, jerawat, regenerasi kulit. Efek samping yang dapat terjadi antara lain terbentuk lepuh, terbakar, erosi, dan krusta.

Microphlebectomy

Microphlebectomy merupakan prosedur ekstraksi vena menggunakan pengait, namun lebih bermanfaat untuk mengatasi varises melihat penyebab varises adalah lemahnya katup pada pembuluh darah vena.

Thermocoagulation

Thermocoagulation atau metode radiofrekuensi merupakan teknik untuk telangiectasia atau vena retikuler yang menggunakan gelombang frekuensi tinggi (4MHz) melalui jarum tipis mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah akibat energi panas.

Source
  1. https://www.aafp.org/afp/2010/1001/p785.pdf
  2. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/ijd.12629
  3. https://www.researchgate.net/publication/11978457
  4. https://www.researchgate.net/publication/318326043_Treatment_for_telangiectasias_and_reticular_veins_Protocol/link/59da3776a6fdcc2aad129f2c/download

Related Articles

Laser

Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang berarti cahaya yang diperkuat oleh rangsangan radiasi. Laser telah diperkenalkan sejak tahun 1960 dan dikembangkan menjadi terapi yang selektif untuk lapisan epidermis (bagian terluar kulit) dan dermis (bagian dalam kulit).

IPL Therapy

Intensed Pulsed Light (IPL) adalah tindakan perawatan kulit yang menggunakan cahaya intensitas tinggi dengan perpaduan beragam gelombang untuk mentarget bagian-bagian tertentu pada lapisan kulit. Cahaya yang dipancarkan memiliki banyak fungsi berdasarkan tujuan dan cara penggunaan nya; hal ini mencakup dari: peremajaan kulit dan anti-aging, mengatasi jerawat, menghilangkan noda atau flek, hingga menghilangkan rambut (hair removal). 

Rosacea

Rosacea adalah suatu kondisi kulit sensitif dimana seorang individu lebih rentan mengalami kemerahan (blush / flush). Semua orang dapat mengalami rosacea namun beberapa studi menyatakan bahwa ia adalah faktor genetik/keturunan dan adanya peran sistem imun atau infeksi. 

Varises
Dermatitis

Dermatitis atau eksim adalah peradangan kulit akibat respon faktor eksternal seperti bahan kimia (contoh: detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (contoh: sinar, suhu), mikro-organisme (bakteri, jamur), atau dan atau faktor internal seperti dermatitis atopik. Dermatitis menyebabkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Dermatitis cenderung bersifat residif dan menjadi kronis.