Vitamin C
Author dr. Regina Stefani Roren;
Last updated on May 18, 2021
APAKAH ITU: vitamin yang larut dalam air
FUNGSI: melindungi kulit dari kerusakan UV, mencegah hiperpigmentasi, mengurangi inflamasi dan photocarcinogenesis, meningkatkan produksi kolagen, antioksidan dan imunomodulator
KONSENTRASI DALAM KOSMETIK: 1-20%
pH: direkomendasi <3.5
Definisi
Vitamin C adalah satu dari tiga belas jenis vitamin; sembilan di antaranya larut-air, dan 4 di antaranya larut-lemak. Vitamin C termasuk vitamin larut-air. Vitamin C sering disebut juga asam askorbat, yang merupakan bentuk reduksi dari vitamin C. Vitamin C memiliki rantai hidrogen yang menjadikannya asam lemah, serupa dengan alpha hydroxy acids yang digunakan dalam dermatologi.
Terdapat 4 tipe asam askorbat, yakni: (1) L-AA; (2) sodium L-ascorbate; (3) L-ascorbyl stearate; (4) L-ascorbyl palminate. Derivat L-AA sering digunakan dalam skincare, yang dapat menyerap ke dalam stratum korneum. Namun, L-AA masih bersifat tidak stabil, terutama bila terkena cahaya.
Kapan ia dibutuhkan?
Secara umum vitamin C dapat digunakan sebagai:
- Perlindungan terhadap sinar UV
- Antioksidan
- Mengatasi bekas luka, sunburn, infeksi kulit, jerawat, bercak kehitaman, kulit kusam dan kering, keriput/ kerutan di wajah, dan mencegah penuaan dini
Kombinasi vitamin C dengan zat lainnya dapat melipatgandakan efeknya.
Apakah fungsi Vitamin C?
Defisiensi asam askorbat (AA) mempengaruhi struktur kolagen dan pembuluh darah, penyembuhan luka, dan scurvy. Beberapa peran penting AA dalam tubuh manusia, sebagai berikut:
- Melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV
Paparan sinar UV terhadap kulit menimbulkan reactive oxygen species (ROS) yang dapat merusak sel; DNA, membran sel, protein sel, termasuk kolagen. Selain proteksi sinar UV menggunakan sunscreen, kombinasi dengan antioksidan topikal seperti vitamin C berguna untuk menetralisir radikal bebas.
- Mencegah hiperpigmentasi
Vitamin C bekerja memutus rantai melanogenesis (pembentukan pigmen melanin). Namun, karena sifatnya yang tidak stabil, baik dikombinasi dengan agen depigmentasi lainnya seperti soy dan liquorice.
- Mengurangi inflamasi dan photocarcinogenesis (inisiasi pertumbuhan sel kanker oleh sinar UV)
Vitamin C menghambat aktivasi sitokin proinflamasi. Sehingga vitamin C juga dapat digunakan pada kulit berjerawat dan rosacea.
- Meningkatkan sintesis kolagen
Vitamin C merupakan kofaktor esensial dalam biosintesis kolagen dan berperan langsung dalam regulasi sintesis kolagen. Tanda dan gejala scurvy disebabkan oleh gangguan sintesis kolagen. Fungsi ini terlihat pada kulit di segala usia.
- Antioksidan
Vitamin C merupakan antioksidan natural terbanyak yang ada di kulit. Vitamin C menetralisir radikal bebas. Semakin besar paparan sinar UV yang didapat, maka jumlah vitamin C bebas di kulit semakin berkurang.
- Efek imunomodulator
Vitamin C dan AA berperan dalam perlindungan infeksi terhadap kulit dengan efek modulasi sel imun. Kombinasi dengan vitamin E meningkatkan pematangan dan fungsi sel-sel imun.
Rekomendasi pH dan Konsentrasi (skin concerns dan pemeliharaan)
Vitamin C dan derivatnya memiliki bentuk yang tidak stabil, mudah teroksidasi dan berubah menjadi warna kekuningan. Sehingga pH, media, dan kemasan mempengaruhi tingkat kestabilan produk secara keseluruhan. Dari beberapa bentuk skincare vitamin C di pasaran (krim, serum, dan transdermal patch), hanya serum yang mengandung bahan aktif vitamin C. Stabilitas vitamin C dijaga dengan pH <3.5. Efektivitas vitamin C berbanding lurus dengan konsentrasi, namun tidak melebihi 20%. Waktu paruh di kulit setelah mencapai konsentrasi maksimumnya adalah 4 hari.
Derivat vitamin C yang umum digunakan dalam bentuk yang lebih stabil, antara lain:
- Magnesium ascorbyl phosphate/ MAP (paling direkomendasikan, less irritative)
- Ascorbyl 6 palmitate
- Disodium isostearyl 2-0 L-ascorbyl phosphate
- Ascorbic acid sulfate
- Tetraisopalmitoyl ascorbic acid
*Vitamin C dalam bentuk L-AA lebih tidak stabil, bersifat hidrofilik (suka-air) berlawanan dengan sifat stratum korneum (hidrofobik/ anti-air) sehingga penetrasi kurang baik, mudah teroksidasi, dan berubah warna. Sehingga derivat lainnya lebih disarankan (contoh: MAP yang bersifat lipofilik/ suka-lemak).
Cara Pakai
- Bersihkan wajah terlebih dahulu
- (Pilihan) Gunakan toner
- Tuang serum vitamin C (bentuk serum/ ampul lebih disarankan karena lebih stabil dan terkonsentrasi; sehingga bahan aktif lebih cepat menyerap) ke telapak tangan yang bersih
- Usapkan ke seluruh wajah, hindari area mata
- Diamkan hingga kering
- Gunakan pelembab
*Saran penyimpanan: tidak di tempat panas atau terkena matahari langsung karena bisa teroksidasi dan merubah warna (terutama bentuk L-AA). Tidak perlu suhu dingin (kulkas), suhu kamar cukup.
Kombinasi Vitamin C
Baik digunakan dengan:
- Vitamin E : mencerahkan kulit, melindungi dari sinar UV, meningkatkan potensi (kombinasi dengan ferulic acid 0.5%) vitamin C delapan kali lipat.
- Sunscreen : melindungi dari sinar UV, mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini
- Ferulic acid : mencerahkan kulit, melindungi dari sinar UV, meningkatkan potensi (kombinasi dengan vitamin E 1%) vitamin C delapan kali lipat.
- Ferulic acid adalah plant-based antioxidant yang dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan atau minuman seperti kopi, jeruk, dan apel. Kombinasi ferulic acid dan zat lainnya dapat menambah potensi zat tersebut.
- Glycolic acid : mengurangi stretch mark (tahap awal)
Tidak disarankan digunakan dengan:
- Niacinamide : Menurunkan potensi kandungan vitamin C murni (pure vitamin C) dan menyebabkan iritasi kulit, karena niacinamide efektif pada pH netral dan vitamin C pada pH asam, maka kombinasi keduanya saling menurunkan efektivitas masing-masing.
(Namun, saat ini bentuk derivat vitamin C yang stabil lebih banyak digunakan, studi membuktikan kombinasi keduanya tidak menimbulkan masalah kulit dan malah dapat mencerahkan kulit, mengurangi kerutan, dll) #mythbuster
- AHA : Disarankan digunakan pada waktu yang berbeda, atau dimulai dengan dosis kecil karena sama-sama ‘asam’ dan memiliki efek iritatif
- Retinol : Disarankan digunakan pada waktu yang berbeda (malam hari) karena meningkatkan fotosensitivitas kulit (berlawanan dengan kerja vitamin C)
Ekspektasi penggunaan topikal Vitamin C
Setelah penggunaan rutin (setidaknya 12 minggu) dengan media yang sesuai (disarankan serum), kulit lebih cerah, bercak kusam memudar, mengurangi keriput, stretch mark berkurang, infeksi/ inflamasi membaik. Efek vitamin C lebih baik bila dikombinasikan dengan zat lainnya.
Tips Pemakaian
- Gunakan produk di pagi hari, bila terpapar matahari dapat diaplikasikan kembali dalam selang waktu 8 jam
- Lakukan skin test sebelum pemakaian produk, terutama untuk kulit yang sensitif (aplikasikan produk dalam jumlah kecil ke bagian punggung tangan atau lengan bawah, amati 24 jam)
- Pada kulit sensitif, dapat diaplikasikan dalam jumlah kecil (konsentrasi rendah; 5-10%/ aplikasi tipis di kulit) terlebih dahulu
- Hindari area mata
- Bila ditemukan kemerahan dan perih setelah pemakaian, dapat diredakan dengan pelembab
Efek samping dan kapan harus berhenti?
- Diskolorasi kulit menjadi kekuningan
- Hipopigmentasi rambut (perubahan warna rambut akibat kehilangan pigmen melanin → menjadi lebih cerah/ putih)
- Mewarnai pakaian (staining)
- Hentikan pemakaian bila: terasa perih, kemerahan, urtikaria (wheal)
- Saran: lakukan tes kulit sederhana terlebih dahulu (seperti ditulis di atas)
- Hentikan pemakaian sampai kulit tenang, dan mulai perkenalkan kembali terhadap produk atau bisa mencoba bahan yang kurang iritatif seperti kandungan dalam bentuk MAP
- Kasus urtikaria dan eritema multiform telah dilaporkan
- Penggunaan oral atau topikal yang baik untuk kulit masih diperdebatkan, karena pembuluh darah hanya sampai ke dermis, penghantaran vitamin C ke epidermis tidak maksimal. Sehingga untuk fungsi spesifik vitamin C terhadap kulit lebih disarankan pemakaian topikal.
- Namun, karena bentuk sediaan topikal masih diteliti lebih lanjut (karena bentuknya yang tidak stabil di luar tubuh), belum ada rekomendasi dosis topikal untuk vitamin C.
- Dosis oral yang direkomendasikan untuk orang dewasa ≥19 tahun adalah 90 mg/hari untuk laki-laki dan 75 mg/ hari untuk perempuan.
- Dosis oral maupun topikal vitamin C cenderung aman dikonsumsi rutin dalam jangka waktu panjang (dosis maksimum 100-200 kali lipat daily requirements) - very high safety profile
Source
- Sugiura K, Sugiura M. Vitamin C and Skin. J Clin Exp Dermatol Res 2018; 9(2): 1-4.
- Pullar JM, Carr AC, Vissers MC. The Roles of Vitamin C in Skin Health. Nutrients 2017; 9(866): 1-27.
- Telang PS. Vitamin C in Dermatology. Indian Dermatology Online Journal 2013; 4(2): 143-147.
- Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller AS, Leffell D. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 8th Edition. New York: McGraw-Hill, 2011.
- Azulay MM, Bagatin E. Cosmeceuticals vitamins. Clinics in Dermatology 2009; 27: 469-474.
- Al-Niami F, Chiang NY. Topical Vitamin C and The Skin: Mechanisms of Action and Clinical Aplications. Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology 2017; 10(7): 14-17.
- Stamford NPJ. Stability, Transdermal Penetration, and Cutaneous Effects of Ascorbic Acid and Its Derivatives. Journal of Cosmetic Dermatology 2012; 11: 310-317.
- Couteau C, Coiffard L. Overview of Skin Whitening Agents: Drugs and Cosmetic Products. Cosmetics 2016; 3(27): 1-16.
Related Articles

Penuaan / Keriput
Aging atau penuaan adalah sebuah proses penurunan progresif dari fungsi maksimal dan kapasitas cadangan seluruh organ di tubuh, termasuk kulit. Proses ini terjadi pada tingkat sel dan mencerminkan program genetik dalam menjaga tubuh. Penuaan merupakan fenomena alami yang terjadi pada semua orang.

Kehitaman/Hiperpigmentasi
Kondisi perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan jumlah dan distribusi pigmen melanin, yang berfungsi untuk mewarnai kulit kita. Melanin ini dibuat oleh sel melanosit di kulit dan dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan komposisi kimianya, yaitu dua jenis eumelanin (pigmen berwarna coklat-hitam) dan satu jenis pheomelanin (pigmen berwarna kuning-merah). Beberapa permasalahan hiperpigmentasi kulit yang sering kita temui adalah melasma, sunspot, dan freckles.
